Memasuki Era Industri, 38 Ribu Hektar Lahan Pertanian di Indramayu akan Beralih Fungsi

Senin 04 Feb 2019, 09:28 WIB

INDRAMAYU –  Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang sebagian wilayahnya dilalui jalan tol Cipali,  mulai dijamah investor yang menanamkan modalnya di bidang industry tekstil. Daerah ini sudah menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) yang membolehkan penggunaan lahan pertanian maksimal 20 persen untuk kehadiran industry. Jika lahan pertanian di Kabupaten Indramayu luasnya mencapai  190 ribu Hektar  maka luas lahan industry yang diizinkan sesuai Perda itu  seluas 38 ribu Hektar. Kepastian sektor industry mulai merambah  Kabupaten Indramayu setelah  Plt. Bupati Indramayu, H. Supendi, Minggu (3/2/2019)  melakukan groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tekstil PT. Shinta Indah Jaya yang berlokasi di Jalan Bantarwaru – Cikamurang, tepatnya di  Desa Sanca Kecamatan Gantar. Pembangunan pabrik tersebut direncanakan rampung pada akhir 2019 dan  beroperasi tahun 2020. Supendi pada kesempatan itu menjelaskan, keberadaan pabrik tekstil di Desa Sanca, Kecamatan Gantar  harus didukung  semua pihak. Terutama masyarakat sekitar pabrik. “Pemkab Indramayu terus memberikan peluang dan kesempatan kepada para investor untuk  berinvestasi menanamkan modalnya di Indramayu,” ujarnya. Ia mencontohkan, investasi yang dilakukan  PT. Shinta Indah Jaya akan banyak menguntungkan semua pihak. “Oleh karena itu keberadaanya harus didukung semua  pihak. Terutama dukungan situasi keamanan yang kondusif,  agar investor lancar berusaha,” katanya. Ia investor mempekerjakan tenaga local. “Sepanjang jenis pekerjaannya bias dilakukan tenaga local maka sebaiknya mempekerjakan tenaga lokal. Pemkab Indramayu memiliki Balai Latihan Kerja (BLK)  yang salah satu jurusannya adalah tekstil atau garmen. Diharapkan BLK itu bisa membantu menyerapan tenaga kerja lokal,” kata Supendi. Presiden Direktur PT. Shinta Indah Jaya, Tan Chee Weng berharap, kehadiran pabriknya bisa diterima  masyarakat Kabupaten Indramayu terutama daerah sekitarnya. Ia menargetkan pembangunan pabrik tekstil  bisa selesai sampai akhir tahun 2019 pada awal 2020 pabrik bisa beroperasi. (taryani/tri)


Berita Terkait


News Update