Mengaku Jendral Irak Gasak Rp850 Juta

Senin 20 Jan 2014, 17:07 WIB

SEMANGGI (Pos Kota)  - Aparat Jatanras Polda Metro Jaya menggulung sembilan anggota sindikat penipu dengan modus mengaku sebagai tentara Amerika yang bertugas di Irak. Para pelaku terdiri dari lima pria Nigeria dan empat warga Indonesia. Dalam aksinya, salah satu pelaku mengaku sebagai seorang jenderal tentara yang bertugas di Irak dan memiliki harta rampasan milik mantan Presiden Sadam Husein. "Pengakuan itu disebar pelaku melalui email. Dan korbannya adalah orang yang merespon email tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin (21/1). Dijelaskan Rikwanto,  dalam broadcast yang tersebar di email para pelaku menjelaskan harta rampasan perang itu  berupa jam tangan emas, telepon genggam, emas batangan serta barang lainnya yang ditaksi senilai Rp7,5 miliar. Tipu daya itu rupanya direspon seorang suster warga Filipina bernama Enhambre Maribel Guso  yang bekerja di Flores. "Korban mengaku tertarik dan rencananya harta rampasan perang itu akan disantuni kepada anak-anak yatim," lanjut Rikwanto.  Email korban pun mendapat balasan dari email pelaku yang isinya sebuah kesepakatan untuk mengantarkan 'harta' itu ke Jakarta. "Selama ini mereka komunikasi melalui email," kata Rikwanto didampingi Kanit III Jatanras Kompol Jerry Raimond Siagian. TRANSFER Selanjutnya proses penipuan berlangsung melalui komunikasi di email. "Kepada korban, pelaku mengaku sudah berada di Indonesia tetapi tertahan di Bea Cukai dan  korban harus siapkan uang Rp200 juta untuk meloloskannya. Permintaan pelaku dituruti korban dengan mentransfer uang yang dimintai," tutur Rikwanto.  ''Kalau sudah lepas dari Bea Cukai akan berlanjut ke Kedutaan. Di Kedutaan pura-pura dihambat, harus keluarkan stempel legal barang itu seharga Rp150 juta, begitu seterusnya hingga korban menderita kerugian hingga Rp850 juta,". JENDRAL Kompol Jerry menambahkan, komplotan ini sudah 3 kali beroperasi dengan modus serupa. Sepak terjang komplotan penipu ini berakhir setelah pihaknya menerima laporan korban . "Mereka kita sergap di sebuah kamar aparteman di MOI Kelapa Gading. Kamar itu yang juga dijadikan markas mereka untuk melancarkan aksinya," kata Jerry. Kelima pria Nigeria yang ditangkap adalah EHS, OCV, ECK, OMN, dan EJH. Sementara empat warga Indonesia yang ikut bekerjasama dengan para pelaku, yakni MB, JOS, SH dan T. Dijelaskan Jerry  tugas warga negara Indonesia ialah membuat rekening bank dengan KTP Palsu. ''Yang menyebarkan berita adalah suami WNI yang berinisial SH. Namanya Bodo dan masih DPO di luar negeri,'' kata dia. Tahapan awal rekrutmen korban ialah melalui surat elektronik yang dikirim secara acak. Yang mengirimkan ialah Bodo (WNA Nigeria) yang membuat sebuah cerita. Jerry memberitahu sekelumit tentang berita tersebut, ''Saya Jendral Fergusen, bertugas di Bagdad, Iraq sudah berpuluh tahun. Saya punya harta rampasan rezim Saddam Husein. Saya ingin seseorang dampingi saya. Siapa yang mau tolong balas''. Jika ada yang membalas, ia akan menjadi korbannya. ''Mereka memperkuat berita itu dengan foto yang sengaja diambil dari Internet, seperti orang yang berpakaian tentara,'' kata Jerry. (yahya/yo)


News Update