Dinasti Atut Runtuh, Beringin Goyang di Banten

Rabu 18 Des 2013, 13:43 WIB

JAKARTA (Pos Kota) - Pasca status Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah menjadi tersangka,  akan mengubah peta politik dan kekuasaan di Banten. Kendati belum ada putusan tetap dari pengadilan, namun status Atut sebagai tersangka itu menandakan cepat atau lambat dinasti Ratu Atut mulai runtuh. Pasalnya, Ratu Atut adalah simbul kekuasaan dinasti Banten. "Apalagi, jika Walikota Tangerang Airin Rachmi Diany juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi alat kesehatan, maka dinasti Banten akan semakin terkubur," kata Peneliti Senior IPI, Karyono Wibowo, Rabu (18/12). Karyono mengatakan,  tentu bisa berpengaruh terhadap citra Partai Golkar. Bahkan katanya,  bukan tidak mungkin elektabilitas Partainya  Aburizal Bakrie itu akan merosot karena jangkar politik Golkar di Banten terjerat dalam pelbagai kasus korupsi. "Tentu, ini akan merubah konstalasi politik di Banten. Di sisi lain,  kondisi ini akan dimanfaatkan oleh kekuatan politik lain yang ingin merebut kekuasaan di Banten," katanya. Kini, atmosfir politik di Banten kian memanas. Tarik menarik kekuatan politik sudah mulai menggeliat. Jika merujuk pada konstitusi, yang berpeluang untuk menduduki tampuk kekuasaan di Banten adalah Rano Karno, karena posisinya sebagai wakil gubernur, sehingga PDIP memiliki peluang besar untuk menempatkan kadernya sebagai orang nomor satu di Banten. "Tanda tanda keruntuhan dinasti Banten tersebut menunjukkan, tidak ada kekuasaan yang abadi di dunia ini. Apalagi kekuasaan yang dibangun di atas penderitaan rakyat," paparnya. Karyono mengingatkan,  Kekuasaan manapun yang bertentangan dengan kehendak rakyat cepat atau lambat pasti akan tumbang. "Jadi, saya berharap semua elit politik belajar dari kasus ini agar ke depan tidak ada lagi kekuasaan yang dibangun berdasarkan sistem dinasti dan oligarki," demikian Karyono. (Rizal/sir)


News Update