JAKARTA (Pos Kota) - Angka kematian ibu melahirkan melonjak cukup tinggi berdasarkan hasil survey kependudukan dan kesehatan (SDK) 2012. Survei yang diluncurkan pekan lalu tersebut menggambarkan bahwa saat ini angka kematian ibu melahirkan mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Padahal SDKI 2007 angka kematian ibu melahirkan hanya tercatat 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Fakta tersebut membuat beberapa pihak termasuk Kementerian Kesehatan menolak hasil SDKI 2012 dan lebih memilih menggunakan data sensus BPS yang menyebutkan angka kematian ibu melahirkan 2010 hanya 259 per 100 ribu kelahiran hidup. Terhadap penolakan hasil survey tersebut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta semua instansi pemerintah dapat menerima hasil pendataan SDKI 2012. “Semua instansi harus menerima fakta bahwa memang ada lonjakan angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang cukup tinggi,” kemarin. Menurut Agung sangat masuk akal jika SDKI 2012 mencatat rata-rata AKI melonjak. Pasalnya sejumlah program terobosan untuk menekan kematian ibu melahirkan seperti Jaminan Persalinan (Jampersal) diakui kurang berhasil. Selain itu sejak otonomi daerah, dukungan pemerintah daerah pada program KB memang jauh menurun. Oleh sebab itu wajar saja, lanjut Agung, jika angka kematian ibu melonjak. Menanggapi polemik data tersebut, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal memilih bersikap netral. Menurutnya hasil pendataan SDKI 2012 soal kematian ibu menjadi salah satu bahan masukan bidang kebijakan kependudukan. Pemerintah sendiri, lanjut Fasli, tengah menghitung kembali data soal kematian ibu melahirkan berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010. “Dua data tersebut kita terima. Tidak ada yang kita sembunyikan,” lanjut Fasli. Menurutnya meski menggunakan metode yang berbeda-beda, kedua metode survey tersebut baik SDKI maupun sensus sama-sama diakui keabsahannya oleh dunia international. Hasil sensus 2010 terkait angka kematian ibu, akan diluncurkan dalam waktu dekat. Berdasarkan hasil Sensus 2010, Fasli mengatakan rata-rata angka kematian ibu hanya 259 per 100 ribu atau jauh lebih rendah dari hasil SDKI 2012 yang 359 per 100 ribu "Hasil SDKI 2012 dipastikan layak untuk menjadi rujukan data kependudukan dunia mengingat dalam proses pelaksanakan survey kita melibatkan Kemenkes, BPS dan lembaga-lembaga internasional," pungkas Fasli. (inung/d)

Melonjak Drastis, Angka Kematian Ibu Melahirkan
Minggu 29 Sep 2013, 20:46 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Wapres Menyatakan, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Indonesia Masih Tinggi
Kamis 25 Mar 2021, 14:40 WIB

Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Cilegon, Wakil Walikota Ingatkan Bidan dan Klinik untuk Serius Tangani Persalinan
Senin 30 Agu 2021, 22:20 WIB

Transformasi Sistem Kesehatan, Kemenkes Berupaya Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Sabtu 25 Des 2021, 12:10 WIB

Selamat! Artis Bunga Jelita Melahirkan Anak Kedua Berjenis Kelamin Laki-laki
Sabtu 18 Jun 2022, 12:25 WIB

Lahirkan Bayi Laki-laki, Yasmine Wildblood Ungkap Nama Anak Ketiganya
Senin 29 Agu 2022, 11:56 WIB

Dukun Bayi Masih Diandalkan, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Banten Termbus 137 Orang
Rabu 28 Sep 2022, 15:50 WIB

Misteri Kematian Wanita Paruh Baya di Kalideres Terungkap, Pelaku Sepupu Suami Korban
Selasa 25 Okt 2022, 15:00 WIB

Cerita Pedagang Kue Terkait Kematian 1 Keluarga di Kalideres: Korban Dulu Suka Titip Kue Kering, Sejak Covid Gak Pernah ke Pasar
Jumat 18 Nov 2022, 13:55 WIB

Alami Kontraksi, Seorang Ibu Melahirkan Bayi Perempuan di Stasiun Duri Jakbar
Jumat 24 Mar 2023, 13:03 WIB

Kasus Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Bogor Melonjak Drastis
Rabu 11 Okt 2023, 06:00 WIB

News Update

Madura United Dihantui Degradasi, Alfredo Vera Bangkitkan Semangat Pemain
12 Mei 2025, 12:03 WIB

Siapa Erika Carlina? Mantan Pacar Aldy Maldini dan Bintang Film Pabrik Gula yang Viral
12 Mei 2025, 12:02 WIB

Antonio Blanco Jr dan Zoe Abbas Sudah Tak Lagi Pacaran Setalah 4 Tahun? Ini Dugaan Penyebabnya
12 Mei 2025, 12:00 WIB

Nasuha Tertimpa Reruntuhan Asbes Saat Angin Kencang Landa Kalideres
12 Mei 2025, 11:59 WIB

Malut United Goda Beckham Putra Tinggalkan Persib, tapi Masalahnya Bukan Sekadar soal Uang
12 Mei 2025, 11:52 WIB

Kapan Idul Adha 2025 Dilaksanakan? Cek Jadwal Libur dan Cuti Bersama di Sini
12 Mei 2025, 11:50 WIB

Maraknya Gelombang PHK Massal, Okky Madasari: Buah dari Kebijakan Salah Kaprah Pemerintahan 10 Tahun Lalu
12 Mei 2025, 11:45 WIB

Nama Erika Carlina Terseret dalam Skandal Aldy Maldini, Ternyata Ini Hubungannya
12 Mei 2025, 11:44 WIB

Bukan Anne Ratna Mustika, Siapa Ibu Kandung Maula Akbar yang Lamar Putri Karlina di GBLA?
12 Mei 2025, 11:38 WIB

Viral! Video Pernikahan Inara Rusli di TikTok Picu Tanda Tanya, Siapa Sosok Suami Baru yang Hebohkan TikTok?
12 Mei 2025, 11:36 WIB

Banjir SMS Iklan Pinjol Ilegal? Begini Cara Hentikannya Sebelum Datamu Dicuri!
12 Mei 2025, 11:30 WIB

Dituding Om Zein Tak Paham Lapangan, Verrell Bramasta Klarifikasi Kritiknya Soal Pendidikan Militer Ala Dedi Mulyadi
12 Mei 2025, 11:30 WIB

Indonesia Akan Stop Impor BBM dari Singapura, Apa Penyebabnya?
12 Mei 2025, 11:30 WIB

Cemas Karena Tidak Bisa Bayar Utang Pindar Legal? Coba 2 Solusi Ini
12 Mei 2025, 11:28 WIB

Drama Dugaan Penipuan Acara Berbayar Aldy Maldini, Kiki Eks CJR Beri Peringatan Tegas!
12 Mei 2025, 11:16 WIB

3 Risiko Galbay Pinjol yang Wajib Diketahui
12 Mei 2025, 11:15 WIB

Sentil Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Verrell Bramasta Dapat Balasan Pedas dari Bupati Purwakarta!
12 Mei 2025, 11:14 WIB
