Jarak antara tempat tinggal Nur Aini di Bangil dengan sekolah tempatnya mengajar menjadi persoalan utama yang kemudian memicu polemik berkepanjangan.
Perempuan berusia 38 tahun itu sendiri mulai dikenal luas publik setelah ia muncul dalam unggahan video di akun TikTok milik praktisi hukum Cak Sholeh.
Dalam video itu, Nur Aini menceritakan secara rinci rutinitas perjalanannya setiap hari dari rumah menuju sekolah yang dinilainya sangat menguras tenaga dan biaya.
"Di Bangil, Pak. 57 km, Pak. Setengah 6 pagi. Setengah 8 lebih, Pak. Inggih. Di sana masuknya jam 8, Pak. Iya. Kadang ojek Pak, kadang diantar suami," ujar Nur Aini saat menjelaskan kesehariannya kepada Cak Sholeh.
Dengan jarak 57 kilometer sekali jalan, Nur Aini harus menempuh total sekitar 114 kilometer setiap hari untuk pergi dan pulang mengajar.
Perjalanan tersebut dilakukan melintasi jalur pegunungan dengan kondisi jalan yang tidak selalu bersahabat.
Selain jarak yang jauh, medan ekstrem di kawasan Tosari turut menambah berat perjuangan Nur Aini.
Dalam video yang sama, Cak Sholeh menyoroti persoalan biaya transportasi yang dinilai tidak sebanding dengan penghasilan seorang guru ASN.
"Teman-teman, ini betul-betul perjuangan seorang guru. 57 kilo berarti setiap hari pulang pergi itu 100 kilo lebih. Gajinya enggak sepiro seorang guru ini. Kalau gojek per hari habis 135 ribu, gajinya nggak sampai 3 juta padahal. Iya, habis hanya untuk Gojek," ungkap Cak Sholeh.
Dalam video yang viral tersebut, Nur Aini juga secara terbuka menyampaikan tujuannya memviralkan kisahnya.
Ia berharap mendapat keadilan berupa mutasi ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
"Kulo ingin pindah ke Bangil, Pak, supaya dekat," kata Nur Aini.
