“Sampah di sini punya warga lokal yang tidak diangkut sama UPTD 1,” ujarnya.
Sarifudin berharap pemerintah segera memberikan kepastian solusi, termasuk terkait mekanisme perizinan pengelolaan sampah agar persoalan tersebut tidak terus berlarut.
“Saya cuma menyampaikan aja agar sampah yang tidak diangkut sama UPTD ini solusinya gimana. Nanti perizinannya kami tempuh,” ungkapnya.
Baca Juga: 7 Rumah Warga di Mandalawangi Pandeglang Rusak Terdampak Tanah Longsor
Sebelumnya, seorang penggiat media sosial bernama Tera melaporkan keberadaan TPS liar di bantaran Kali Bekasi, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan. TPS tersebut berada di balik deretan ruko terbengkalai di depan Perumahan Taman Kebalen.
Tera mengaku melaporkan langsung keberadaan TPS liar tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, lantaran resah dengan aktivitas pembuangan sampah yang diduga dibekingi oleh organisasi masyarakat (ormas).
Padahal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi sebelumnya sempat menutup lokasi tersebut. Namun, TPS liar itu kembali beroperasi dan spanduk segel penutupan sudah tidak terlihat di lokasi.
“Karena tidak ada tindakan, akhirnya kemarin terjadi banyak bencana banjir di mana-mana. Itu akibat kelalaian kita sebagai warga masyarakat. Akhirnya diviralkan lagi sama saya,” ucap Tera.
Menurutnya, keberadaan TPS liar tersebut sangat merugikan warga sekitar, mulai dari bau menyengat hingga sampah yang kerap hanyut ke sungai saat hujan turun.
“Setiap hujan, sampah dari Kebalen ini kebuang ke area sungai Kali Bekasi,” katanya.
Baca Juga: Seminggu Berlalu, Kasus Tewasnya Pensiunan Guru di Lima Puluh Kota Belum Terungkap
Sementara itu, Plt Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja meninjau langsung lokasi TPS liar tersebut usai mendapatkan perintah langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
