Menurutnya, ambruknya bangunan terjadi secara tiba-tiba.
"Sekaligus ambruknya, langsung ambles ke bawah sekitar satu meter. Awalnya rumah ini sejajar dengan jalan, sekarang sudah jauh lebih rendah," jelasnya.
Ia menyebut, total rumah terdampak ada empat rumah rusak parah, dua di antaranya rata dengan tanah.
Ia memastikan, tidak ada korban jiwa, meski sempat ada warga yang pingsan akibat tertimpa puing bangunan.
"Sempat ada yang tertimpa reruntuhan dan pingsan, tapi tidak sampai meninggal dunia" katanya.
Indikasi Bencana Terjadi di Dua Kampung
Sementara, Kepala Desa Cigoong Utara, Habibi menuturkan, pergerakan tanah terindikasi terjadi di dua kampung, yakni Kampung Hambur dan Kampung Margamulya.
"Di Kampung Hambur ada tiga rumah yang rusak parah. Sementara di Kampung Margamulya total ada 14 rumah terdampak, satu rusak parah dan 13 lainnya rusak ringan," tuturnya.
Menurutnya, pihak desa bersama instansi terkait telah melakukan penanganan darurat dengan mengungsikan warga terdampak.
Bantuan telah disalurkan oleh TKSK Kecamatan, Tagana, Dinas Sosial Kabupaten Lebak, serta BPBD Kabupaten Lebak.
"Kami fokus penanganan di Kampung Hambur karena kondisinya paling parah. Warga sudah diungsikan dan difasilitasi tenda dari Tagana Kabupaten Lebak," jelasnya.
Habibi menambahkan, pergerakan tanah di wilayah tersebut dipicu tingginya curah hujan dan merupakan kejadian berulang yang juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Ini akibat curah hujan tinggi. Tahun-tahun sebelumnya juga sudah ada kejadian pergerakan tanah di lokasi yang sama, namun dampaknya tahun ini lebih parah," ujarnya.
