Pabrikan China Kian Menekan, Merek Jepang Dipaksa Bertahan

Sabtu 27 Des 2025, 15:09 WIB
Ilustrasi mobil Jepang dipaksa bertahan dalam gempuran merek China. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi mobil Jepang dipaksa bertahan dalam gempuran merek China. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Mazda pun bergerak, CX-60 yang meluncur pada 2023 dengan rentang harga 59.800 - 87.252 dolar AS kini dipangkas lewat kehadiran varian lebih terjangkau. Harga entry level turun drastis, sementara varian tertinggi juga direposisi, seluruhnya di luar biaya on road.

Tekanan harga ini datang dari merek China yang menawarkan SUV menengah plug-in hybrid mulai 30.000 dolar AS dan mobil listrik di bawah 40.000 dolar AS. Kondisi tersebut membuat pabrikan Jepang hampir pasti terus melakukan penyesuaian, meski pemotongan ekstrem dinilai berisiko menggerus nilai jual kembali konsumen lama.

Toyota kini mengakui keunggulan PHEV, dengan RAV4 versi plug-in hybrid yang siap meluncur serta kajian untuk menghidupkan kembali Prius hybrid dan PHEV. Sementara itu, Outlander PHEV terbaru dari Mitsubishi meningkatkan jarak tempuh listrik murni hingga 103 km berkat baterai lebih besar untuk menantang model seperti BYD Sealion 6 dan GWM Haval H6.

Strategi after sales juga digencarkan, Honda memperpanjang garansi guna memperkuat nilai kepemilikan jangka panjang. Sementara itu, Nissan meluncurkan program garansi 10 tahun tak lama setelah langkah serupa diambil MG.


Berita Terkait


News Update