GADOG, POSKOTA.CO.ID - Adanya Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengurai kemacetan mendapat apresiasi.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan langkah Polres Bogor dalam membentuk Supeltas saat memasuki libur Nataru merupakan ide kreatif, untuk membantu Satlantas dalam mengatur lalu lintas.
Selain itu, keberadaan Supeltas juga efektif memberantas joki-joki liar yang bisa melakukan pungli di jalan alternatif menuju Puncak.
"Kita tahu para joki-joki itu sebelum masa operasi ini, mungkin hanya menolong mereka, tapi mengakibatkan bertambahnya pekerjaan kami. Karena terjadi crossing-crossing di beberapa titik, yang diakibatkan mereka melepas kendaraan-kendaraan yang dijokikan," kata Rudi kepada wartawan di Pos Gadog Hoegeng, Jumat 26 Desember 2025.
Baca Juga: Arus Lalu Lintas Jalur Puncak Bogor Meningkat Saat Nataru, 15 Ribu Kendaraan Tercatat Keluar Masuk
Ia pun menegaskan, bahwa para Supeltas tak diperkenankan meminta ataupun menerima uang dari pada wisatawan, sebab telah diberikan insentif dari Pemda dan PHRI Kabupaten Bogor.
Rudi pun bakal menjadikan pembentukan Supeltas sebagai acuan untuk daerah lain di Jawa Barat, apabila memang diperlukan untuk pembantu pengatur lalu lintas.
"Yang banyak terjadi (kepadatan lalu lintas) adalah di kawasan Puncak. Tapi apabila memang ada di beberapa kawasan, tentunya ini akan kami arahkan untuk mengikuti apa yang telah kami lakukan di kawasan Puncak," terangnya.
Baca Juga: Volume Kendaraan Arah Puncak Bogor Bertambah, One Way dari Jakarta Diterapkan sejak Pagi
Arus Lalu Lintas Padat dan Terapkan One Way
Arus lalu lintas di jalur Puncak mengalami peningkata terutama arah Jakarta menuju Puncak, dengan perhitungan dari pukul 05.00 sampai 11.00 WIB.
Tercatat sekira 15 ribu kendaraan telah keluar masuk kawasan Puncak saat momem libur panjang ini.
"Kurang lebih setiap satu jam naik dua ribuan kendaraan untuk di sini (Puncak). Dan ini tadi sudah kita coba analisa, ada beberapa kriteria. Ada yang pulang-pergi, ada yang bermalam dan sebagainya," kata Rudi.
Untuk mengurai kemacetan pihak kepolisian pun menyiapkan beberapa strategi, salah satunya rekayasa lalu lintas dengan format one way.
"Itu adalah kewenangan kita dengan melihat situasi kepadatannya," ujar Rudi. (cr-6)
