Tanpa Kembang Api, Pemprov DKI Pangkas Titik Perayaan Tahun Baru 2026 dan Buka Donasi Bencana

Senin 22 Des 2025, 18:54 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat menyampaikan pernyataan kepada awak media di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat menyampaikan pernyataan kepada awak media di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk menggelar perayaan malam Tahun Baru 2026 secara sederhana tanpa kembang api.

Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas atas musibah bencana alam yang melanda wilayah Sumatra.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa pihaknya memangkas jumlah titik acara perayaan tahun baru dari semula 14 lokasi menjadi hanya 8 titik.

"Dari segi titik lokasi yang sebelumnya dipersiapkan sebanyak 14 titik, akhirnya diputuskan menjadi 8 titik," ucap Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.

Pramono mengatakan, beberapa lokasi yang selama ini menjadi titik utama perayaan, salah satunya Monumen Nasional (Monas), dikurangi intensitas kegiatannya.

Baca Juga: Ini Jadwal Car Free Night di Jalur Puncak saat Malam Tahun Baru, Kendaraan Dilarang Melintas

"Sehingga dengan demikian, titik utamanya nanti ada di Bundaran HI. Di sana akan hadir Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda," ujar Pramono.

Sementara itu, kawasan Kota Tua akan dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Barat, sedangkan Lapangan Banteng akan dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat.

"Kemudian untuk kawasan Kota Tua akan dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Barat, sedangkan untuk Lapangan Banteng akan dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Pusat," kata Pramono.

Meski demikian, Pramono menegaskan bahwa konsep perayaan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu keputusan yang diambil adalah larangan penggunaan kembang api di seluruh wilayah Jakarta, baik dalam kegiatan yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta.

Bahkan, Pramono menyebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna melakukan imbauan itu.

"Kami meminta untuk tidak ada kembang api dan kami akan mengeluarkan surat edaran untuk hal tersebut," ungkap Pramono.

Namun, Pramono mengakui pihaknya tidak bisa melarang secara penuh jika masyarakat secara pribadi menyalakan kembang api.

"Sedangkan jika ada perorangan yang menyalakan kembang api tentunya kami tidak bisa mengatur itu," ungkap Pramono.

Dia menyebut, larangan itu hanya berlaku bagi kegiatan yang membutuhkan perizinan, termasuk di hotel, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan lainnya.

"Tetapi yang semua yang memerlukan perizinan, perhotelan maupun di pusat perbelanjaan dan sebagainya, semuanya kita minta untuk tidak ada kembang apinya," ujarnya.

Pramono menegaskan, pihaknya pun tidak akan melakukan razia terhadap para pedagang kembang api tersebut.

Menurut dia, suasana tahun baru seharusnya tetap membawa kebahagiaan bagi masyarakat.

"Mohon maaf, kali ini saya tidak mengadakan razia untuk itu karena kita sedang menyambut tahun baru, jangan kemudian membuat orang tidak bahagia," katanya.

Meski tak ada kembang api, Pramono mengatakan, Pemda Jakarta akan menyediakan vidio mapping di Ikon Kota Jakarta tersebut.

"Tapi untuk di monas, kami tetap akan mengadakan video mapping, tetapi sama sekali tidak menghadirkan kerumunan untuk itu," kata dia.

Selain di Monas, Pramono menyebut, video mapping itu juga akan digelar di Bundaran HI bersama pertunjukan drone pengganti kembang api.

"Termasuk di Bundaran HI, karena tidak ada kembang api, maka yang ada adalah video mapping yang dilakukan oleh drone," ungkap dia.

Pramono mengungkapkan, pihaknya juga akan menggelar doa bersama yang diperuntukkan untuk semua agama.

"Jadi ada doa bersama semua agama, semua agama akan ada di tempat itu, karena kan apa yg terjadi pada kita semua menyangkut kita semua," ungkap dia.

Lebih lanjut, dikatakan Pramono, Pemprov Jakarta juga membuka donasi kemanusiaan untuk membantu para korban bencana di berbagai daerah.

"Karena sekarang ini musibah tidak hanya di Sumatra, meskipun yang utama tetap di Sumatra, yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh," ucapnya.

"Kami juga akan mengadakan donasi untuk Indonesia, karena apa yang terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain tentunya juga perlu mendapatkan perhatian," sambung dia.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya sebelumnya telah menyalurkan berbagai bantuan ke daerah terdampak bencana di Sumatra, mulai dari bantuan logistik, pengiriman 16 unit toilet portabel, hingga bantuan uang tunai sebesar Rp3 miliar untuk masing-masing kabupaten, yakni Lhokseumawe dan Tapanuli Tengah.

Bantuan serupa juga akan disalurkan ke Aceh Tamiang sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri.

"Pemerintah Jakarta sudah berkontribusi untuk Sumatra beberapa kali sebenarnya. Kami juga akan memberikan bantuan untuk Aceh Tamiang," katanya.

Baca Juga: Car Free Night Diterapkan di Puncak Bogor saat Malam Tahun Baru

Pemberian bantuan itu, dikatakan Pramono, sebagaimana instruksi langsung dari Kemendagri.

"Mengapa itu kami lakukan per kabupaten? Karena memang itu adalah arahan dan permintaan dari Kemendagri, sehingga ada Surat Edaran (SE) Kemendagri-nya," ujar dia.

Bahkan, saat ini, Pramono menyebut, Pemda Jakarta telah mengumpulkan donasi mencapai Rp500 Juta.

"Kami membuka donasi untuk bantuan dan langsung mendapatkan 500 juta rupiah. Jadi mudah-mudahan nanti angka akhirnya akan kami sampaikan terakhir jam 24.00," ucap dia.

Pramono mengimbau masyarakat Jakarta untuk tidak menyalakan kembang api maupun petasan sebagai bentuk keprihatinan dan empati bencana Sumatra.

"Saya sebagai Gubernur Jakarta kali ini, betul-betul mengimbau masyarakat yang masih berkeinginan bermain kembang api maupun petasan," kata dia.

"Karena peristiwa yang terjadi di Sumatra dan beberapa daerah lain yang perlu keprihatinan kita. Saya mengimbau betul kali ini untuk ditiadakan. Mudah-mudahan ini tidak mengurangi esensi kita dalam menyambut tahun baru," ujarnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update