Sementara itu, harga bawang putih disebut berada di kisaran yang sama. Untuk bawang yang sudah dikupas, harganya lebih tinggi, yakni sekitar Rp45.000 per kilogram.
"Bawang putih sama harganya kaya bawang merah, kalo bawang Kupas ya 45 (ribu) per kilo," katanya.
Lebih lanjut, Arif menyebutkan naik turunnya harga bawang sering kali dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dari pasar induk.
Baca Juga: Momen Libur Nataru, Wisata Kebun Melon di Lebak Banten Diserbu Pengunjung
Jika pasokan berkurang, harga akan naik, namun ketika barang kembali melimpah, harga pun turun dengan cepat.
“Kalau kiriman nggak masuk, naik. Begitu besoknya barang banjir, langsung turun lagi. Sekarang nggak terlalu ngefek,” ujarnya.
Arif yang telah berdagang sejak 2004 itu juga menilai bahwa pola konsumsi masyarakat telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Maraknya penjualan online serta banyaknya pilihan makanan siap saji membuat kebutuhan rumah tangga terhadap bahan mentah, seperti bawang, tidak setinggi dulu.
Baca Juga: Viral Pesawat Tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta, Polisi Sebut Hanya Kendala Teknis
“Sekarang orang banyak pilihan. Nggak masak ada Indomie, warung Padang, warung Madura. Jadi orang nggak ribet lagi. Dulu Lebaran cari makan aja susah, sekarang mau Lebaran atau Natal warung tetap buka,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk harga cabai tidak bisa diprediksi. Salah satu pegadang, Luthfi (21) mengatakan bahwa harga cabai menjelang Nataru justru mengalami kenaikan cukup tinggi.
“Cabai lagi naik. Sempat sampai Rp100.000, rawit merah nyampe Rp90.000. Sekarang mulai turun jadi Rp70.000 per kilo,” ujar Luthfi.

