Saat berbuka, dianjurkan membaca doa berikut:
Arab:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Latin:
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ.
Artinya:
“Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan semoga pahala telah ditetapkan, insya Allah.”
Puasa Rajab, baik dilakukan secara terpisah maupun digabung dengan qadha Ramadan, pada hakikatnya adalah jalan kembali kepada Allah. Ia menjadi pengingat bahwa setiap ibadah memiliki dimensi hukum dan dimensi rasa—antara kewajiban dan cinta kepada Sang Pencipta.
Yang terpenting bukan hanya cara kita berpuasa, tetapi kejujuran niat dan kesungguhan hati dalam menjalankannya.
