Kebohongan tersebut, menurut Insanul, terjadi saat konflik rumah tangga dengan Mawa berlangsung cukup panjang. Ia menyebutkan beberapa faktor pemicu konflik, di antaranya sikap posesif, rasa cemburu yang berlebihan, serta pola komunikasi yang dianggap kurang sehat.
Menariknya, Insanul mengakui bahwa pengakuan palsu soal poligami justru memicu perubahan sikap positif dari Wardatina Mawa. Ia menilai saat itu hubungan rumah tangga mereka sempat membaik, sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan niat berpoligami secara nyata.
Baca Juga: Jadwal Persib Bandung vs Bhayangkara FC Hari Ini: Kick-Off Jam Berapa dan Siaran Langsung di Mana?
Persepsi Poligami sebagai Solusi Konflik
Namun, konflik kembali muncul dalam rumah tangga Insanul dan Mawa. Situasi tersebut membentuk persepsi baru dalam benak Insanul Fahmi mengenai poligami. Ia menilai bahwa opsi tersebut berpotensi menjadi solusi, meski pernyataan ini justru memicu kritik publik.
“Itu yang membuat saya punya persepsi, mungkin poligami bisa menjadi jalan. Kalau memang itu bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik, kenapa tidak,” ujar Insanul Fahmi.
Pernyataan ini menuai respons beragam dari masyarakat. Sebagian menilai pengakuan tersebut sebagai bentuk kejujuran emosional, sementara lainnya menganggap poligami bukan solusi atas konflik komunikasi dan kepercayaan dalam rumah tangga.
Netizen kini menanti langkah konkret yang akan diambil Insanul Fahmi, apakah memilih jalur rekonsiliasi atau menghadapi konsekuensi hukum dan sosial dari konflik rumah tangga yang terus terbuka di ruang publik.
