BOGOR SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot Bogor mulai merumuskan narasi Museum Pajajaran yang akan terealisasi pada 2026.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan dibangunnya Museum Pajajaran supaya menjadi edukasi sejarah bagi masyarakat agar mengetahui bahwa Kerajaan Pajajaran pernah berdiri di wilayah Kota Bogor.
“Jadi intellectual property right untuk Museum Pajajaran adalah Kota Bogor, karena fakta sejarahnya menunjukkan bahwa Sri Baduga Maharaja dinobatkan di sini dan adanya Prasasti Batutulis sebagai artefak utamanya,” kata Dedie, Kamis 18 Desember 2025.
Dedie mengatakan, narasi sejarah Museum Pajajaran bakal melibatkan Kementerian Kebudayaan, BPK Wilayah IX Jawa Barat, Budayawan, Sejarawan, akademisi, komunitas penggiat pelestarian sejarah, seniman, ahli, dan seluruh unsur terkait, agar museum tersebut benar-benar menjadi pusat edukasi pembelajaran generasi muda.
Baca Juga: Pemkab Bogor Siapkan 316 Titik PJU di Jalan Bomang, 63 Telah Terpasang
“Ke depan, generasi muda bisa mengetahui bahwa dari sinilah terdapat kontribusi terhadap perkembangan bangsa Indonesia, yang di dalamnya ada peran penting masyarakat Sunda, salah satunya berasal dari Kota Bogor yang saat itu dikenal dengan Pakuan Pajajaran,” ujarnya.
Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) bakal segera melakukan revitalisasi terhadap bangunan Prasasti Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, revitalisasi dilakukan sebagai langkah awal untuk mengintegrasikan area Prasasti Batutulis dengan area Bumi Ageung Batutulis.
"Ketika integrasi berjalan, seperti yang disampaikan Menbud, Fadli Zon, akan dikembangkan menjadi Museum Pajajaran," kata Dedie, Kamis, 27 November 2025.
Baca Juga: Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Bogor Barat, Bupati Ajak Masyarakat Bersatu
Pemugaran bangunan Prasasti Batutulis, akan berlangsung sampai akhir Desember 2025. Barulah akan diintegrasikan pada bulan Januari 2026.
“Sehingga baru bisa dikunjungi kembali pada pertengahan Januari dengan kondisi yang lebih baik dari sekarang,” ucap Dedie.
Pemugaran ini merupakan lanjutan dari kunjungan Menbud, Fadli Zon beberapa waktu lalu, yang mana pihaknya bakal melakukan revitalisasi bangunan Prasasti Batutulis.
“Insyaallah bulan Desember sudah kelihatan perubahannya untuk bangunan Batutulis. Tinggal nanti (tahun berikutnya) kita mengisi (Bumi Ageung) untuk menjadi sebuah museum. Kita kumpulkan dulu koleksi narasi-narasi di sini, termasuk artefak terkait Pajajaran dan Bogor maupun Jawa Barat,” tutur Dedie.
Baca Juga: Palak Wanita, Pria Mabuk di Parung Bogor Ditangkap
Ia melihat keberadaan Prasasti Batutulis dan Bumi Ageung yang akan menjadi museum ini memiliki bangunan yang sudah siap untuk diintegrasikan. Sehingga, ke depan, lokasi ini akan menjadi tempat atau kantong budaya serta berbagai macam aktivitas, baik pendidikan maupun budaya.
“Saya yakin ini akan jadi satu tempat yang nanti banyak dikunjungi masyarakat, ikonik, terutama karena secara sejarah situs Prasasti Batutulis ini sangat kuat, dari abad ke-4 atau abad ke-5, dan di sinilah titik nol dari Bogor," tuturnya. (cr-6)