Bagi publik sepak bola nasional, momen ini menghadirkan perasaan yang bercampur aduk. Di satu sisi, kegagalan di SEA Games 2025 menjadi tamparan keras bagi arah pembinaan tim nasional kelompok usia. Namun di sisi lain, nama Indra Sjafri tak bisa dilepaskan dari sejumlah prestasi bersejarah, termasuk keberhasilannya membawa Indonesia berjaya di level usia muda pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Samsat Kota Bekasi Terapkan Sistem Jemput Bola, Kepatuhan Pajak Kendaraan Naik 15 Persen
Meski demikian, PSSI menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan jangka panjang sepak bola nasional. Evaluasi menyeluruh dianggap perlu agar target prestasi internasional tetap terjaga, terlebih dengan padatnya agenda tim nasional ke depan.
Sebagai langkah lanjutan, PSSI menyatakan akan segera mencari pelatih pengganti. Menariknya, federasi berencana menunjuk sosok pelatih tim nasional senior yang juga akan diberi tanggung jawab menangani Timnas Indonesia U-23, demi menjaga kesinambungan filosofi permainan dan program pembinaan.
“Pengakhiran kerja sama Coach Indra dengan federasi berlaku secara keseluruhan, baik sebagai pelatih kepala maupun peran lainnya. Untuk ke depan, PSSI akan menyiapkan pelatih baru, di mana nantinya pelatih timnas senior juga akan ditugaskan menangani Timnas U-23,” kata Sumardji
Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan Timnas Indonesia U-23. Tantangan besar menanti federasi untuk segera berbenah, tidak hanya dari sisi kepelatihan, tetapi juga sistem pembinaan, kesiapan kompetisi usia muda, serta mental bertanding para pemain di level internasional.
Kegagalan di SEA Games 2025 menjadi refleksi penting bahwa prestasi masa lalu tidak dapat dijadikan jaminan keberhasilan di masa depan.
Konsistensi, pembaruan strategi, serta evaluasi berkelanjutan menjadi kunci agar sepak bola Indonesia mampu kembali bersaing dan memenuhi harapan publik.
