“Untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam mengantisipasi curah hujan tinggi, sesuai arahan Pak Gubernur, langkah ini tidak hanya dilakukan di wilayah Jakarta, tetapi juga harus dikoordinasikan dengan wilayah penyangga di sekitar Jakarta,” tambahnya.
Dari sisi kesiapan infrastruktur pengendalian banjir, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melaporkan telah menyiagakan 612 unit pompa stasioner yang tersebar di berbagai rumah pompa serta 590 unit pompa mobile yang siap dikerahkan ke titik rawan genangan.
Selain itu, Dinas SDA juga telah melakukan normalisasi dan pemeliharaan rutin saluran makro dan mikro, pengerukan sedimen sungai, serta memastikan pintu air berfungsi optimal.
Untuk mengantisipasi banjir rob, Dinas SDA menyampaikan bahwa sejumlah tanggul mitigasi di wilayah pesisir utara Jakarta telah selesai dibangun dan diperkuat, seiring dengan peningkatan koordinasi pengoperasian sistem polder dan pintu air pada periode pasang maksimum.
Dalam ratas tersebut, BMKG menyampaikan bahwa prediksi cuaca dapat dilakukan secara akurat hingga tujuh hari ke depan dan menyatakan kesiapan untuk terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta apabila terdapat potensi cuaca ekstrem yang memerlukan langkah antisipatif.
Sementara itu, Pushidrosal TNI AL menjelaskan bahwa potensi banjir rob di wilayah utara Jakarta telah dipetakan melalui kalender banjir rob yang disusun dan disosialisasikan secara berkala.
BPBD DKI Jakarta juga melaporkan telah menyiapkan panduan penanganan banjir yang dapat diakses masyarakat secara terbuka dan digital sebagai bagian dari peningkatan kesiapsiagaan publik.
Sebagai informasi, berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Dasarian II dan III Desember 2025 diperkirakan mengalami curah hujan berkisar 50-150 mm.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Lumpuhkan Produktivitas 2.484 Nelayan Jakut
Sementara itu, puncak curah hujan diprediksi terjadi pada Dasarian I Januari 2026, dengan sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi menerima hujan antara 150-200 mm.
Adapun wilayah Bogor Selatan sebagai daerah hulu diperkirakan mencatat curah hujan tertinggi, mencapai 200–300 mm dalam periode sepuluh hari pertama Januari 2026, yang berpotensi meningkatkan risiko banjir kiriman ke wilayah hilir, termasuk Jakarta.
Adapun Insekda Nomor 98 Tahun 2025 memuat lima fokus utama, yaitu:
