1. Kesiapsiagaan dini, melalui identifikasi dan pemetaan potensi risiko bencana hidrometeorologi di masing-masing wilayah.
2. Optimalisasi infrastruktur, dengan pengecekan dan pembersihan rutin saluran air, gorong-gorong, serta pompa air guna memastikan fungsi maksimal dan zero tolerance terhadap sumbatan.
3. Penguatan sumber daya, melalui kesiapan personel, peralatan, dan logistik pendukung untuk penanganan darurat dan evakuasi.
4. Koordinasi lintas sektor, dengan penguatan posko siaga banjir serta sinergi antarlembaga terkait dan unsur masyarakat.
5. Sosialisasi dan peringatan dini, melalui penyampaian informasi cuaca dan potensi bencana secara cepat, akurat, dan mudah dipahami masyarakat, khususnya di wilayah rawan.
