Kesehatan Jadi Kendala Jamaah Haji Kota Bekasi di Keberangkatan 2026

Senin 15 Des 2025, 16:04 WIB
Ilustrasi - Para calon jemaah haji Indonesia saat mengikuti bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu, 19 April 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi - Para calon jemaah haji Indonesia saat mengikuti bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu, 19 April 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Dengan kuota haji Kota Bekasi 2026 yang meningkat hampir dua kali lipat, Zaidun menilai tantangan utama terletak pada kesiapan jamaah, khususnya dari sisi kesehatan.

“Pertama masalah mitigasi jemaah, kedua memang kesiapan semua sistem, baik Siskohatkes link dengan Siskohat. Tapi insyaallah semua teratasi,” katanya.

Selain kesehatan, Zaidun juga mengungkapkan kendala ekonomi yang dialami sebagian jamaah akibat percepatan jadwal keberangkatan.

“Ada juga kendala ekonomi. Tapi alhamdulillah sekarang ada solusi koperasi syariah lembaga dana talangan. Apabila ada jemaah mungkin belum cukup dananya atau masih menunggu usahanya, ditalangi oleh koperasi syariah,” ujarnya.

Ia mengatakan, tim koperasi syariah telah mendatangi masing-masing KBIHU, meski pemberian dana talangan tetap melalui proses survei.

Baca Juga: Hasil Pengumuman Petugas Haji 2026 Tahap 1 Kapan Dirilis? Simak Jadwal dan Cara Cek Nama yang Lolos

Berdasarkan data FK KBIHU Kota Bekasi, kuota haji 2026 tercatat sebanyak 5.064 jamaah. Hingga Desember 2025, baru 1.015 jamaah atau sekitar 20 persen yang melunasi biaya haji.

“Untuk total kuota haji tahun depan ada 5.064 jamaah. Hingga hari Jumat kemarin sudah ada 1.015 jamaah yang melunasi atau sekitar 20 persen. Dan yang sudah istithaah ada sekitar 2.346 jamaah. Sedangkan untuk yang MCU, ada 3.043 orang,” ujar Zaidun.

Ia berharap target pelunasan yang diawali pemenuhan istithaah kesehatan dapat mencapai 80 persen dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan target seluruh pelunasan diawali dengan istithaah sampai Jumat depan sudah mencapai 80 persen. Tapi untuk saat ini yang hasilnya tidak istithaah hanya delapan orang, berarti sudah dinyatakan tidak bisa berangkat dan akan pelimpahan porsi,” pungkasnya. (cr-3)


Berita Terkait


News Update