POSKOTA.CO.ID - Tim nasional voli putri Indonesia kembali berada di persimpangan penting dalam perjalanan panjangnya di kawasan Asia Tenggara.
Pada SEA Games 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand, skuad Merah Putih dijadwalkan menghadapi Filipina dalam laga penentuan posisi ketiga.
Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Indoor Huamark pada Senin, 15 Desember 2025, dan menjadi kesempatan terakhir bagi kedua tim untuk menutup turnamen dengan prestasi di podium.
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa. Indonesia dan Filipina kembali bertemu dalam skenario yang sama seperti dua edisi SEA Games sebelumnya: duel perebutan medali perunggu.
Fakta tersebut menjadikan pertandingan ini sarat makna, bukan hanya dari sisi kompetisi, tetapi juga dari aspek psikologis dan harga diri nasional.
Baca Juga: 350 Kios Terbakar Habis dalam Insiden Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Kerugian Capai Rp10 Miliar
Rivalitas yang Terbangun dari Konsistensi
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Filipina menunjukkan perkembangan signifikan dalam voli putri Asia Tenggara. Keduanya konsisten menembus empat besar, bersaing ketat dengan Thailand dan Vietnam yang kerap mendominasi turnamen.
Pertemuan berulang dalam perebutan medali perunggu membuat kedua tim saling memahami pola permainan, kekuatan, dan titik lemah masing-masing.
Situasi ini diperkirakan akan melahirkan pertandingan yang berlangsung ketat sejak set pertama. Tidak ada ruang untuk kesalahan kecil, karena satu momentum dapat mengubah arah pertandingan secara keseluruhan.
Megawati Hangestri, Tumpuan Serangan Indonesia
Sorotan utama dalam kubu Indonesia tertuju pada Megawati Hangestri Pertiwi. Pemain opposite andalan ini kembali menjadi motor serangan Tim Merah Putih sepanjang SEA Games 2025.
Dalam tiga pertandingan yang telah dijalani, Megawati mencatatkan total 36 poin—angka yang menegaskan perannya sebagai mesin pencetak skor utama Indonesia.
