Jelang Nataru, Pramono Tantang Mal di Jakarta: Diskonnya Makin Besar, Pajaknya Makin Murah

Rabu 10 Des 2025, 20:58 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah). (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah). (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang perayaan Hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mengadakan 'kompetisi' bagi pusat perbelanjaan di ibu kota.

Pramono Anung, mengajak mal-mal yang ada di Jakarta untuk berlomba-lomba dalam menggelar diskon paling besar. Nantinya, mal yang berani memberikan diskon paling besar akan diberikan insentif berupa pajak murah.

"Bahkan, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru yang akan sebentar lagi, saya melombakan semua pusat perbelanjaan untuk memberikan diskon yang sebesar-besarnya. Yang diskonnya makin besar, pajaknya makin murah," ucap Pramono kepada awak media di Jakarta Pusat, Rabu, 10 Desember 2025.

Pramono mengatakan, langkah itu, dilakukan guna meningkatkan aktivitas belanja di masa Nataru yang dapat berpengaruh besar terhadap tekanan harga di ibu kota.

Baca Juga: Catat Sekarang! SKB Tiga Menteri Rilis Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Nataru 2025, Ini Tanggalnya

Lantas, dia pun memprediksi inflasi berada pada level terkendali hingga akhir 2025. Pramono berharap angka inflasi Jakarta pada Desember secara year-on-year mencapai 2,7 persen dan masih dalam rentang angka yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Saya yakin kalau orang datang dengan diskon pasti lebih banyak, inflasinya tertahan. Inflasi di Jakarta kami menargetkan 2,5 sampai 2,7 dan saya yakin pasti akan tercapai," ujar Pramono.

Selain sektor ritel modern, Pramono mengungkapkan, pihaknya juga memperluas konsep lomba ke pasar tradisional.

Fokusnya adalah mendorong peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital sebagai bagian dari transformasi Jakarta menuju kota global.

Baca Juga: Waspada! Curah Hujan Tinggi Jelang Nataru Diprediksi Bakal Landa Wilayah Ini

"Apapun digitalisasi di Jakarta ini menjadi kata kunci utama untuk Jakarta menjadi kota global dan peringkatnya naik. Maka kami melombakan pasar-pasar tradisional. Sekarang ini semuanya kita minta untuk menggunakan digitalisasi, pakai QRIS," ungkap Pramono.


Berita Terkait


News Update