POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Republik Indonesia bersama PT Pos Indonesia terus mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) tahun 2025.
Program ini menjadi bagian dari agenda perlindungan sosial nasional yang ditujukan untuk mendukung daya beli rumah tangga rentan di tengah dinamika ekonomi nasional.
Melansir dari setkab.go.id, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada 26,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) per tanggal 3 Desember 2025. Jumlah tersebut mencapai sekitar 75 persen dari total target 35,04 juta KPM yang ditetapkan. Pemerintah menargetkan seluruh penyaluran dapat selesai pada akhir Desember 2025.
Program BLT Kesra 2025 memberikan bantuan dengan nilai total sebesar Rp 900.000 per KPM dengan sistem pembayaran sekaligus. Bantuan ini diberikan pada periode Oktober hingga Desember 2025 dan menyasar keluarga pada kelompok desil 1 hingga 4 berdasarkan data Sistem Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN).
Airlangga menjelaskan bahwa program ini mencakup sekitar 140 juta jiwa jika dihitung rata-rata satu keluarga terdiri atas empat orang. Program ini juga diklaim lebih besar dibandingkan skema bantuan serupa sebelumnya.
Baca Juga: SKK Migas Perusahaan Apa? Berikut Profil Perusahaan Tempat VP SKK Migas Huni Dananjoyo Bekerja
Mekanisme Penyaluran
Penyaluran BLT Kesra dilakukan melalui dua skema utama, yaitu:
- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) – untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat.
- PT Pos Indonesia – untuk 17,2 juta keluarga penerima manfaat.
PT Pos Indonesia turut melaksanakan penyaluran melalui sistem door to door, kantor pos terdekat, dan titik komunitas untuk meningkatkan akses warga.
Di Tangerang Selatan, salah satu daerah prioritas penyaluran, mekanisme layanan dilakukan secara paralel. Sebagian penerima mengambil bantuan langsung melalui kantor pos, sementara sebagian lainnya menerima pelayanan melalui kantor kelurahan.
Lurah Pakulonan, Dwi Santoso, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program yang dinilai berjalan efektif berkat koordinasi intensif dengan PT Pos Indonesia. Ia menyebutkan bahwa petugas kantor pos ditempatkan lebih dari satu orang untuk mempercepat distribusi dan mengurangi antrean warga.
Meskipun sempat terjadi penumpukan, proses penyaluran tetap berjalan kondusif. Warga terlihat antusias dan tidak keberatan dengan jarak lokasi kelurahan yang agak jauh dari jalan besar.
