Ia berharap, evaluasi titik rawan lebih intensif menjelang puncak musim hujan agar kejadian serupa di Bundaran Senayan tidak terulang.
Penanganan Banjir
DPRD Jakarta menekankan, Pemprov Jakarta mempercepat penanganan banjir sebagai isu utama lingkungan yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.
Anggota Badan Anggaran Ramly HI Muhamad mengatakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) perlu memprioritaskan penyelesaian infrastruktur pengendali banjir, seperti saluran mikro, makro, serta pengadaan lahan waduk dan sungai.
“Penanganan banjir harus dilakukan menyeluruh dan berkesinambungan,” katanya.
Sementara itu, Francine mendorong saluran air dan kali dikeruk secara rutin. Pemeliharaan infrastruktur aliran air secara konsisten membantu penurunan risiko genangan.

“Ketika pengerukan dilakukan rutin di seluruh saluran air dan kali di Jakarta, ini sudah sangat membantu warga supaya banjirnya tidak terlalu parah,” ucapnya.
Ia juga meminta Pemprov Jakarta mengatur strategi penanggulangan banjir saat musim kemarau, bukan menunggu laporan ketika terjadi hujan ekstrem.
Sejumlah wilayah di Jakarta Selatan mengalami ketidakefektifan pembangunan akibat pekerjaan pada musim penghujan, seperti kawasan Setiabudi dan Pesanggrahan, pekerjaan pembuatan tanggul saat musim hujan, sehingga tidak berdampak optimal.
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang semakin tidak menentu, lanjut Francine, perlu perencanaan matang. Pelaksanaan pengendalian banjir berdasarkan kalender klimatologi.
Baca Juga: Banyak Kabel Semrawut, DPRD Jakarta Rancang Perda Utilitas Terpadu
Penataan sistem drainase dan revitalisasi saluran air dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat.
Francine berharap, Pemprov Jakarta mengambil langkah cepat untuk merancang pola kerja yang lebih efektif supaya mengurangi potensi banjir yang terus menghantui warga setiap tahun.
