Obrolan Warteg: Awalnya Seruan, Akhirnya Berpantun

Sabtu 06 Des 2025, 08:11 WIB
Ilustrasi obrolan di sebuah warteg, saat tiga sahabat membahas pentingnya menjaga lingkungan dan tidak serampangan mengeksploitasi alam. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan di sebuah warteg, saat tiga sahabat membahas pentingnya menjaga lingkungan dan tidak serampangan mengeksploitasi alam. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Baca Juga: Obrolan Warteg: Yang Utama Percepatan Penanganan Bencana

“Tetapi seruan yang disampaikan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Menko Pemberdayaan Masyarakat itu menimbulkan polemik,” kata Heri.

“Wajar saja, itulah dinamika. Yang jelas taubat nasuha itu ajakan moral kepada semua pejabat, tentunya termasuk Cak Imin sendiri sebagai pejabat pemerintah untuk melakukan koreksi diri dan memastikan setiap kebijakan tidak memperburuk kerusakan lingkungan,” urai mas Bro.

“Kabarnya untuk merespons polemik atas seruannya, Cak Imin menulis pantun di akun X miliknya: Jalan – jalan ke kampung Radio Dalam. Jangan lupa beli rambutan. Kita ini mau memperbaiki alam, bukan mencari keributan (cakep..!),” ujar Heri.

“ Awalnya seruan, akhirnya berpantun menutup polemik ..,” kata Yudi. (Joko Lestari).


Berita Terkait


News Update