BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Bencana longsor yang menerjang Kampung Bangsaya, RT 02/07, Desa Nanggerang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), berakibat pada terputusnya akses jalan utama warga. Jalan milik Pemkab Bandung Barat itu menghubungkan Desa Nanggerang dan Mukapayung.
Namun akibat longsor, kini jalan tersebut belum bisa dilalui baik motor maupun mobil. Atas rusaknya jalan tersebut, ratusan warga terisolir dan kesulitan menjalankan aktivitas harian. Akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga kegiatan ekonomi langsung tersendat.
Nia 27 tahun, guru SDN Budikarya, menjadi salah satu yang terdampak. Biasanya ia hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai ke sekolah. Kini, ia harus berjalan kaki sekitar satu kilometer melewati jalur terputus.
"Sekarang kalau mau ke sekolah harus jalan kaki satu kilometer karena tertutup longsor," keluh Nia, Sabtu 6 Desember 2025.
Baca Juga: Waspada! Ini 13 Kecamatan di Jakarta yang Rawan Longsor
Selain itu, lanjut dia, bukan hanya guru saja yang merasa terhambat perjalanannya menuju sekolah tapi, para siswa pun harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan medan lebih curam.
"Anak-anak ada yang berangkat lebih pagi supaya tidak terlambat, tapi jalurnya lebih berisiko," ujarnya.
Ridwan 40 tahun, warga Kampung Bangsaya, juga merasakan dampaknya. Untuk berangkat kerja, ia terpaksa memutar lima kilometer lewat Buninagara, Kecamatan Sindangkerta.
"Kalau lewat jalan biasa sudah nggak bisa. Jadi ya harus muter," ujar Ridwan.
Waktu tempuhnya kini hampir dua kali lipat, sementara biaya transportasi ikut membengkak. Dia berharap pemerintah segera membuka akses utama yang menjadi nadi ekonomi dan logistik warga.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail pun memerintahkan, pihak terkait segera melakukan tindakan penanggulangan agar akses dan aktivitas warga kembali normal.
