Upaya tersebut di antaranya dengan memprioritaskan dan mengoptimalkan Monumen Nasional (Monas) sebagai Botanical Garden.
Baca Juga: DPRD Jakarta Dorong Perbaikan Maksimal Tanggul di Pesisir Utara
Memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara, serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Monas merupakan salah satu ikon Kota Jakarta juga sebagai ruang terbuka hijau yang luas. Di samping sebagai tempat rekreasi.
Keberadaan Monas dapat memberikan pengalaman wisata sejarah serta edukasi yang menarik bagi berbagai kalangan. Termasuk bagi anak-anak.
“Menjadi paru-paru kota sekaligus destinasi wisata edukatif ramah keluarga,” kata Nova.
Masifkan Budaya Betawi

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mendorong Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) dan Dinas Kebudayaan (Disbud) berkolaborasi mempromosikan Budaya Betawi melalui sektor pariwisata.
Hingga kini, menurut Ismail, Pemprov DKI belum masif dalam mengenalkan Budaya Betawi kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Karena itu, perlu langkah optimistis agar Budaya Betawi dapat dikenal lagi di kancah internasional. “Sebenarnya Budaya Betawi punya potensi untuk dieskpos,” ujar Ismail.
Ismail memandang, masih terdapat sisi yang masih lemah dalam sinergitas antara SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Contoh antara Disparekraf dan Dinas Kebudayaan.
Sebelumnya, Ismail pernah mengusulkan melalui rapat agar disediakan sebuah tempat di lobi hotel untuk mempromosikan Budaya Betawi.
Kebutuhan tersebut untuk menampilkan beragam seni pertunjukan Budaya Betawi, seperti lenong, topeng belantek, tanjidor, ondel-ondel, rebana biang, seni tari, ondel-ondel dan sebagainya.
