“Roemah Koffie ingin membawa rasa Indonesia ke panggung dunia dengan standar premium tetapi tetap berakar pada nilai budaya lokal.” ujar CEO Roemah Koffie
Kaitan dengan Kasus Viral Tumbler Hilang di KRL
Nama Roemah Koffie ikut mencuat ketika sebuah unggahan viral mengenai kehilangan cooler bag berisi tumbler kopi beredar luas. Unggahan tersebut dibuat oleh seorang pengguna kereta bernama Anita Dewi, yang merasa petugas KRL tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Publik kemudian menghubungkan kasus ini dengan Roemah Koffie setelah diketahui bahwa suami Anita, bernama Alvin, bekerja di brand tersebut. Namun, insiden itu sebenarnya tidak memiliki keterkaitan dengan operasional maupun kebijakan Roemah Koffie.
Untuk menghindari kesalahpahaman, pihak manajemen Roemah Koffie segera mendatangi kantor PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dalam klarifikasi resminya, pihak perusahaan menyatakan bahwa masalah tersebut merupakan urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan nama brand atau pekerjaannya.
Roemah Koffie juga mengapresiasi klarifikasi resmi KCI terkait status petugas, yang disebut tidak diberhentikan dan tetap mengikuti prosedur internal sesuai aturan.
Baca Juga: Dampak Viral Kasus Tumbler Hilang di KRL: PHK untuk Anita dan Satu Keluarga Hadapi Teror Digital
Respons Perusahaan dan Penguatan Etika Publik
Meski tidak terlibat langsung, Roemah Koffie menjadikan peristiwa viral tersebut sebagai momentum evaluasi internal. Melalui pernyataan resmi, perusahaan menegaskan akan memperkuat nilai-nilai berikut:
- Empati
- Etika bersosialisasi
- Sikap profesional
- Tanggung jawab sebagai bagian dari identitas brand
Langkah ini menunjukkan pendekatan manajemen yang preventif, berorientasi reputasi, sekaligus adaptif terhadap dinamika opini publik.
Roemah Koffie merupakan brand kopi asal Indonesia yang berada di bawah kepemilikan Jerry Hermawan Lo melalui JHL Group. Dengan konsep premium yang mengusung nilai budaya Nusantara, brand ini telah membangun identitas yang kuat di pasar kopi lokal.
Meski sempat terseret dalam viralnya kasus di media sosial, klarifikasi resmi menyatakan bahwa insiden tersebut bukan bagian dari aktivitas perusahaan. Roemah Koffie tetap fokus terhadap komitmen kualitas, budaya brand, serta etika publik dalam membangun citra positif jangka panjang.
