Ditinggal Ikut Hari Guru, Motor Siswa SMA di Bekasi Timur Dicuri

Jumat 28 Nov 2025, 18:18 WIB
Tangkapan layar CCTV merekam aksi pencurian motor di Jalan Arjuna 2, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis, 27 November 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

Tangkapan layar CCTV merekam aksi pencurian motor di Jalan Arjuna 2, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis, 27 November 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Dua pemuda mencuri motor milik seorang siswa SMA Annida Bekasi di Jalan Arjuna 2, RT 007/RW 002, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Berdasarkan informasi, korban memarkirkan motor Honda Beat Street di samping sebuah warung, karena tengah mengikuti perayaan Hari Guru di sekolahnya, Kamis, 27 November 2025.

Ketika kembali, motor tersebut sudah hilang, sekitar pukul 09.35 WIB. Korban sempat kebingungan atas hilangnya motor.

“Kalau di CCTV pelakunya dua orang aja. Mereka duduk dulu di sekitar warung. Datangnya dari sana, terus karena masih ramai mereka berhenti dulu. Mungkin lihat situasi, baru ambil motornya,” kata salah seorang saksi, Nina, 60 tahun, Jumat 28 November 2025.

Baca Juga: Dirut Tirta Patriot Diduga Tertidur saat Rapat, Wali Kota Bekasi Segera Evaluasi

Dalam rekaman CCTV, kedua pelaku tampak lihai. Mereka hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk mengeksekusi motor tersebut.

“Kelihatannya mudah sekali ngambilnya. Kayaknya udah lihai, gitu. Ada bunyi ‘tek’, langsung nyala terus kabur. Temannya nungguin di motor lain, jadi pulangnya mereka berdua naik motor,” ujarnya.

Menurut Nina, situasi sekitar saat kejadian cukup ramai, karena sedang ada aktivitas belajar anak-anak TK di rumahnya.

“Ramai, sih. Ini pertama kali kejadian. Sebenarnya aman di sini, tapi sekarang saya naruh motor juga jadi takut, jadi harus lebih waspada,” ucap dia.

Baca Juga: Anggota DPRD Bekasi Dilaporkan atas Dugaan Pengeroyokan, Polisi Periksa 6 Saksi

Meski wajah kedua pelaku terekam, identitasnya sulit dikenali, karena mengenakan masker dan helm. Sebelum beraksi, keduanya sempat mondar-mandir di sekitar lokasi sambil memantau situasi.

“Orangnya pakai masker, pakai helm, jadi enggak kelihatan. Sebelumnya sempat ada warga yang bilang mereka mencurigakan,” ucapnya.

Atas kejadian ini, Nina mengaku trauma dan meminta warga sekitar, termasuk guru dan orang tua murid, untuk menguatkan kewaspadaan.

“Saya bilang sama guru-guru di sini harus hati-hati. Anak TK juga mesti dijagain lebih ketat. Kalau belum dijemput jangan boleh pulang,” tuturnya. (cr-3)


Berita Terkait


News Update