Terekam CCTV, Detik-detik Remaja di Bogor Tewas Bersimbah Darah Ditebas Senjata Tajam

Kamis 27 Nov 2025, 19:46 WIB
TKP penemuan remaja bersimbah darah di sebuah kontrakan di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

TKP penemuan remaja bersimbah darah di sebuah kontrakan di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

LEUWISADENG, POSKOTA.CO.ID - Seorang remaja berinisial MCP, 16 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di depan kontrakan di Kampung Peuteuy, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Dari video rekaman CCTV yang dilihat Poskota, detik-detik kejadian korban tewas akibat tebasan senjata tajam, terlihat sejumlah motor melintas di jalan sebelum gang buntu yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah itu, terlihat korban berlari ke arah gang tersebut, tak lama terduga pelaku berlari mengejar di belakangnya sambil membawa senjata tajam.

"Info yang direkam CCTV setelah tadi direkam, CCTV-nya memang ada orang yang lari, yang pertama itu mungkin korbannya, yang keduanya mungkin si pelakunya," kata Ketua RT setempat, Sa'ih, kepada wartawan, Kamis, 27 November 2025.

Baca Juga: Polisi Keliling Sekolah di Depok, Ingatkan Pelajar soal Dampak Tawuran dan Narkoba

Tak lama dari itu, korban pun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di depan kontrakan.

"Kondisinya celentang (telentang), kemungkinannya itu dari pas dia mau naik langsung dibacok, dia gak kuat jadi dia jalan kayaknya udah ga kuat langsung roboh di depan pintu kontrakan orang," ucap Sa'ih.

Sebelumnya, salah seorang warga, Sriyanti, 45 tahun menjelaskan kronologi penemuan remaja berinisial MPC, 16 tahun yang ditemukan tewas bersimbah darah di depan kontrakan di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Jasad korban ditemukan pada Kamis dini hari, 27 November 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu, Sriyanti terbangun dari tidurnya karena hendak buang air kecil, lalu mendengar rintihan korban memanggil-manggil dari luar.

“Ada yang ngerintih 'bu..bu..' katanya gitu, saya kan pikir temennya si abang (penghuni kontrakan), orang biasa pulang malam,” ujar Sriyanti kepada wartawan, Kamis siang 27 November 2025.

Setelahnya Sriyanti pun duduk di ruang tamu rumahnya, lalu mendengar suara ribut-ribut, berlarian ke sana kemari. Ia pun tak menghiraukan suara yang didengarnya dari luar.


Berita Terkait


News Update