Ges Akhmad Wiyagus: Perempuan adalah Fondasi Ketahanan Keluarga ASN

Kamis 27 Nov 2025, 21:14 WIB
Penasihat DWP Kemendagri, Ges Akhmad Wiyagus saat berbicara di hadapan para praja IPDN di Jatinangor, Sumedang, Rabu, 26 November 2025. (Sumber: Dok Puspen Kemendagri)

Penasihat DWP Kemendagri, Ges Akhmad Wiyagus saat berbicara di hadapan para praja IPDN di Jatinangor, Sumedang, Rabu, 26 November 2025. (Sumber: Dok Puspen Kemendagri)

JATINANGOR, POSKOTA.CO.ID - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Ges Akhmad Wiyagus menegaskan, bahwa perempuan memegang peran strategis sebagai fondasi ketahanan keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ia menyebut, pengalaman hidup dan daya tahan perempuan menjadi kekuatan utama yang mendukung stabilitas dan keberhasilan keluarga ASN.

Dia mengatakan, setiap perempuan memiliki kekuatan yang bersumber dari pengalaman hidupnya. Apa pun latar belakangnya, baik sebagai ibu rumah tangga, karyawati, maupun perempuan bekerja, setiap proses yang dijalani memiliki nilai. Proses tersebut dapat menjadi modal untuk meningkatkan kapasitas, membangun ketangguhan, dan membuka peluang baru.

“Prinsip saya itu ‘your true life is your power.’ Jadi apa itu artinya? Itu artinya jadilah diri kamu sendiri ya. Hidup kamu, pengalaman kamu, keluarga kamu, background kamu itu menjadi kekuatan hidup kamu,” katanya pada Seminar “Peran Strategis DWP dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045” di Gedung Balairung Rudini, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 26 November 2025.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Raih Penghargaan Tokoh Pendorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah

Ges menambahkan, perempuan perlu memanfaatkan pengalamannya sebagai modal untuk berkembang, baik di rumah tangga maupun di dunia kerja. Ia juga mendorong perempuan untuk terus berdaya, termasuk dengan menjadi ibu rumah tangga yang terdidik sebagai bentuk kemandirian dan profesionalisme.

“Dengan segala takdirnya masing-masing, walaupun ada yang rumah tangga, tapi ibu rumah tangga yang terdidik. Kalaupun dia menjadi karyawati, dia bekerja, menjadi seorang pekerja yang profesional,” terangnya.

Ges menambahkan, perempuan dalam keluarga ASN memiliki peran sebagai pembelajar sekaligus motor motivasi di rumah. Namun, peran tersebut tidak dapat dijalankan tanpa dukungan penuh dari pasangan.

Ia menekankan dukungan suami menjadi dasar utama yang memungkinkan perempuan berkarya, bekerja, dan tetap menjalankan tanggung jawab keluarga.

“Support system-nya dari suami. Enggak mungkin kita pulang malam, kita di luar rumah, kalau dia tidak mendukung,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, perempuan perlu memiliki ketahanan mental: bersikap tenang, tidak berlebihan memikirkan kekurangan, serta tetap melangkah meski pernah gagal.


Berita Terkait


News Update