Menurut mereka, perkembangan motor listrik di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan yang nyata. Infrastruktur mulai meluas, pemahaman tentang biaya kepemilikan total (TCO) makin membaik, dan pilihan produk semakin beragam.
“Kita sekarang berada di fase transisi yang menarik. Makin banyak orang ingin mencoba karena edukasinya lebih luas dan teknologinya makin matang,” tuturnya.
Faizz menambahkan bahwa minat terhadap motor listrik kini dipandang sebagai kebutuhan praktis, terutama bagi pengguna perkotaan. Meski masih ada kekhawatiran seperti jarak tempuh dan kualitas baterai, biaya operasional yang lebih hemat dan pengalaman berkendara yang halus menjadi daya tarik utama.
Dalam sesi diskusi, keduanya juga membagikan kesan setelah mencoba produk Indomobil eMotor. Hendro menilai motor listrik buatan Indomobil memiliki karakter yang kuat.
“Torsinya enak, build quality terasa matang. Ini yang sering dicari pengguna,” ucapnya.
Baca Juga: Perayaan 55 Tahun Mitsubishi Fuso Warnai Jambore Nasional Canter Mania
Sebagai pengguna harian Tyranno, Faizz menilai motor tersebut menawarkan efisiensi energi yang baik, handling ringan, performa stabil, dan fitur yang mendukung mobilitas harian.
Keduanya sepakat bahwa pengalaman riding motor listrik bersama komunitas memiliki keunikan tersendiri. Suara mesin yang minim membuat perjalanan terasa lebih tenang dan komunikasi antar rider lebih mudah.
“Rasanya beda banget. Suasana riding jadi lebih intim, komunikasi lebih jelas, dan lebih nikmat menikmati perjalanan,” tuturnya.
