Pameran arsip dan manuskrip Motinggo Busye menampilkan korespondensi, catatan profesional, dokumentasi visual, hingga publikasi historis yang merekam perkembangan estetik serta perjalanan kreatif sang penulis.
Baca Juga: Rute Menuju Perpustakaan Jakarta dari Tangsel Naik KRL dan Transjakarta
Menurut Nasruddin, langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga warisan sastra Indonesia agar tetap relevan dan dapat diakses generasi berikutnya.
“Pameran ini menghadirkan sosok penting dalam sastra Indonesia, yang terus mencari bentuk ekspresi baru dan memberikan pandangan segar tentang kehidupan masyarakat,” katanya.
Pameran Motinggo Busye berlangsung pada 25 November hingga 14 Desember di PDS HB Jassin, Lantai 4 Gedung Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Pengunjung tidak dikenai biaya masuk.
