Pelajar Curhat ke Wagub Rano Karno soal Bullying hingga Merokok di Usia Dini

Sabtu 22 Nov 2025, 20:21 WIB
Sejumlah siswa saat menyampaikan harapan ke Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 22 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

Sejumlah siswa saat menyampaikan harapan ke Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 22 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

"Selanjutnya ada daerah yang kurang aman bagi anak perempuan. Biasanya kejadian atau kasus pelecehan itu terjadi di gang-gang sempit yang gelap. Terkadang korban ingin menindaklanjuti kejadian pelecehan tersebut, pasti yang selalu disalahkan itu adalah korban, dari apa yang korban kenakan pada hari itu," kata Viona.

Dia pun berharap, agar Wagub Rano dapat memberikan perhatian khusus terhadap berbagai persoalan yang ia sampaikan.

"Yang pertama, Bapak Wakil Gubernur dapat membebaskan perempuan untuk berimajinasi, bercita-cita lebih tinggi lagi, dapat memastikan bahwa semua orang telah dapat berpikir bahwa manusia itu sama sederajat," katanya.

Baca Juga: Pramono Kukuhkan 1.005 Prabu Generasi Ketiga, Cegah Bullying di Sekolah

"Dapat memperbanyak CCTV dan juga lampu-lampu di jalanan sekitar, dapat membantu memberikan pendidikan yang lebih layak kepada anak yang putus sekolah dan dapat memberikan KJP kepada anak yang jauh lebih membutuhkan," ungkapnya.

Masalah lain muncul dari dunia remaja, seperti disampaikan Muhammad Fizly Arahman, 14 tahun, siswa SMP Negeri 110 Jakarta. Ia mengungkapkan keprihatinannya mengenai maraknya anak SD hingga SMP yang merokok.

"Anak-anak di usia SD atau SMP sudah sekali banyak yang merokok, dan itu banyak sekali," ujar dia.

"Permasalahan ini harus ditindaklanjuti dengan langkah yang tegas, sesuai undang-undang yang berlaku agar di sekolah kita di DKI Jakarta tidak ada yang merokok dan bebas dari asap rokok," ujarnya.

Fizly menilai, perilaku itu muncul akibat kurangnya pengawasan orang tua dan lemahnya kontrol lingkungan.

"Permasalahan ini, sering terjadi di kalangan anak-anak remaja. Karena kurangnya dipantau oleh orang tua, karena kekurangan faktor ayah, Pak. Itu yang pertama, mungkin. Jadi masa depannya tidak tertata rapi oleh orang tua," ungkap Fizly.

Dia pun berharap, agar Pemda Jakarta dapat menindak tegas para siswa atau anak di bawah umur yang kedapatan merokok sesuai aturan.

"Agar sekolah kita di DKI Jakarta menjadi sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak, terbebas dari asap rokok," kata dia. (cr-4)


Berita Terkait


News Update