JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suasana mencekam melanda SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, setelah sebuah ledakan mengguncang musala sekolah pada Jumat, 7 November 2025.
Insiden yang terjadi di tengah salat Jumat ini mengakibatkan puluhan siswa menjadi korban. Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih belum menyimpulkan atau mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa itu.
Meski demikian, kabar yang beredar di kalangan siswa justru menyoroti sisi lain yang memilukan. Beredar kabar jika pelaku ledakan itu tidak lain adalah siswa SMAN 72 Jakarta sendiri.
Kabar tersebut disampaikan salah satu siswa di sekolah tersebut. Dia menyebut, pelaku adalah siswa kelas XII berinisial FN.
Baca Juga: Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Disdik DKI Wajibkan Deteksi Dini Gangguan Keamanan Sekolah
“Menurut siswa tersebut, pelaku dikenal pendiam dan sering menyendiri di lingkungan sekolah. Dia juga disebut kerap mengalami bullying. Karena itu, siswa berinisial ZA tersebut menduga pelaku dendam kepada teman-temannya yang kerap melakukan perundungan terhadap dirinya,” ujar sumber tersebut, mengutip pernyataan siswa yang enggan disebutkan namanya.
Kronologi Ledakan dan Temuan Bahan Peledak
Ledakan pertama terjadi di musala saat salat Jumat berlangsung. Akibatnya, lebih dari 52 siswa mengalami luka. Ia mengaku mendengar suara ledakan keras hingga dua kali.
Saat dicek, ditemukan sejenis bom rakitan yang diduga dibuat dengan baterai dan material logal. "Bomnya kaya kawat besi, bukan petasan kertas, tapi kaya kaleng minuman di dalem diduga ada bahan peledak," jelas ZA.
Baca Juga: 2 Bocah Terseret Arus Saat Cari Belut di Kali Cikeas Bekasi, 1 Ditemukan Tewas
Korban Dievakuasi, Kondisi Terkini
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, memberikan konfirmasi mengenai jumlah korban. "Data yang kita terima, 54 orang luka ringan sedang, ada yg sudah pulang sementara itu dulu perkembangan lebih lanjut diinfokan lagi," kata Asep.
Total 54 siswa mengalami luka ringan hingga sedang dalam ledakan SMA 72 ini. Para korban telah dievakuasi ke RS Yarsi dan RS Islam Jakarta, Cempaka Putih untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
