POSKOTA.CO.ID - Status Gunung Merapi yang masih berada pada level siaga atau level III kembali menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengeluarkan imbauan agar warga yang tinggal maupun beraktivitas di sekitar aliran Sungai Kaliworo meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat curah hujan tinggi.
Peringatan ini disampaikan setelah laporan aktivitas vulkanik Merapi pada periode Sabtu 22 November 2025, pukul 00.00-06.00 WIB
menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam laporan tersebut, terjadi puluhan gempa guguran, gempa hybrid, serta luncuran lava yang menandakan masih aktifnya proses vulkanik di puncak gunung.
Baca Juga: Periode Spesial, KAI Umumkan Diskon 30 Persen untuk Pemesanan Tiket Kereta di Libur Nataru
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat 26 kali gempa guguran dalam periode tersebut.
Selain itu, terdeteksi 11 kali gempa hybrid yang biasanya berkaitan dengan pergerakan magma, serta sembilan kali guguran lava ke arah barat daya.
Meskipun arah luncuran saat ini tidak mengarah menuju Kaliworo, potensi bahaya lain tetap harus diwaspadai.
Salah satu ancaman utama adalah lahar hujan atau lahar dingin yang bisa terjadi ketika hujan deras mengguyur kawasan puncak Merapi.
Material vulkanik yang tertumpuk di lereng dapat terbawa aliran air dan masuk ke sungai-sungai yang berhulu di Merapi, termasuk Sungai Kaliworo.
