Perbedaan pandangan ini membuat keluarga meminta pemeriksaan lebih mendalam untuk memastikan penyebab kematian.
Selain kondisi tubuh, riwayat kesehatan korban juga menjadi sorotan. Beberapa hari sebelum kejadian, Dwinanda diketahui menjalani pemeriksaan medis akibat tekanan darah yang sempat mencapai 190 serta kadar gula tinggi hingga 600.
Keluarga menilai kondisi medis tersebut perlu dikaitkan dengan temuan di tempat kejadian demi memperoleh gambaran penyebab kematian yang lebih akurat.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Komitmen Jaga Kelestarian Budaya Kampung Adat Cireundeu
Penyelidikan Menunggu Autopsi dan Klarifikasi Saksi
Tim Polrestabes Semarang telah mengevakuasi jenazah serta mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.
Keterangan beberapa saksi tengah didalami, termasuk AKBP Basuki yang berada di lokasi saat korban ditemukan. Hingga kini, polisi belum memberikan informasi mengenai hubungan saksi dengan korban.
Autopsi menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan. Tim forensik sedang menyusun analisis lengkap untuk memastikan penyebab kematian Dwinanda Linchia Levi.
Hasil autopsi diharapkan mampu menjawab perbedaan keterangan antara pihak keluarga dan laporan awal penyidik.
Per Selasa (terbaru), penyebab pasti kematian masih menunggu hasil resmi autopsi. Sementara itu, Reskrim Polrestabes Semarang terus melakukan pendalaman dan belum mengumumkan kesimpulan mengenai keterlibatan saksi atau pihak lain.
