Harga emas jauh lebih tinggi dibandingkan perak. Misalnya, per 10 November 2025 harga emas mencapai sekitar Rp 2.295.000 per gram, sementara harga perak hanya berkisar Rp 26.173 per gram.
Perbedaan ini membuat perak lebih terjangkau bagi pemula. Namun, emas tetap dapat dijangkau karena banyak platform menyediakan pembelian mulai dari pecahan kecil seperti 0,01 gram.
Likuiditas
Dari sisi likuiditas, emas jauh lebih unggul. Emas mudah dijual melalui toko perhiasan, lembaga resmi, hingga aplikasi digital. Spread harga beli-jual juga lebih kecil, sehingga lebih menguntungkan.
Baca Juga: Naik Lagi! Update Terbaru Harga Emas Antam Hari Ini 19 November 2025
Sebaliknya, pasar perak lebih sempit dan permintaannya tidak sebesar emas. Hal ini membuat proses jual-beli perak lebih rumit dan spread harga cenderung lebih lebar.
Kepraktisan Penyimpanan
Emas memiliki nilai tinggi dalam ukuran kecil sehingga mudah disimpan di brankas maupun safe deposit box.
Perak membutuhkan ruang lebih besar untuk nilai yang setara. Selain itu, perak lebih mudah mengalami oksidasi sehingga memerlukan perawatan lebih intensif.
Potensi Keuntungan Jangka Panjang
Emas menawarkan pertumbuhan nilai relatif stabil dengan rata-rata kenaikan sekitar 8–10 persen per tahun. Ini membuat emas sangat cocok sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan 24K Rajaemas Anjlok Rp30.000 Hari Ini 19 November 2025, Patut Borong Sekarang?
Perak memiliki potensi lonjakan harga lebih tinggi dalam situasi tertentu, terutama ketika permintaan industri meningkat. Namun pergerakan harganya yang tajam juga menghadirkan risiko besar bagi investor jangka pendek.
Mana yang Ideal untuk Investasi Jangka Panjang?
Memilih antara investasi emas atau perak bergantung pada tujuan dan profil risiko masing-masing investor.
Namun, untuk perspektif jangka panjang, emas umumnya dinilai lebih ideal berkat stabilitas, likuiditas tinggi, dan daya tahannya di tengah gejolak ekonomi.
