Dukungan ZEISS dan Performa Tangguh

Kemitraan Vivo dengan ZEISS tetap menjadi pilar utama. Kedua model masih mengusung teknologi optik ZEISS, termasuk T* Coating untuk mengurangi flare dan meningkatkan kualitas warna, menjamin hasil foto yang tajam dan alami.
Dari sisi performa, baik X300 maupun X300 Pro ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9500 teranyar, yang menjanjikan kinerja tinggi dan efisiensi daya yang optimal. Keduanya didukung RAM hingga 16GB dan opsi penyimpanan internal hingga 1TB.
Ketangguhan daya juga menjadi sorotan. Vivo X300 dibekali baterai 6.040 mAh, sementara X300 Pro memiliki kapasitas lebih besar, 6.510 mAh.
Keduanya mendukung pengisian cepat 90W berkabel dan 40W nirkabel, dengan keunggulan tambahan reverse charging, bahkan versi Pro sudah mendukung reverse wireless charging.
Baca Juga: Butuh HP Baru? Inilah 5 Model Rp2–3 Jutaan yang Paling Layak Beli di Akhir 2025
Layar yang Menyilaukan
Kedua ponsel mengusung layar LTPO AMOLED dengan refresh rate 120 Hz yang fluid. Kecerahan puncak hingga 4.500 nits memastikan visibilitas tetap optimal bahkan di bawah terik matahari.
Perlindungan kaca juga ditingkatkan, dengan Reinforced Glass Mohs level 4 untuk X300 dan Armor Glass Mohs level 4 yang lebih kuat untuk varian Pro.
Peluncuran Vivo X300 series pada 20 November nanti tidak hanya sekadar memperkenalkan dua smartphone flagship baru, tetapi juga menandai dimulainya era OriginOS di Indonesia.
Dengan kombinasi spesifikasi hardware yang top-tier, inovasi pada sistem kamera, dan perubahan pada software, Vivo tampaknya siap bersaing lebih ketat di segmen premium tanah air. Masyarakatakat dapat melakukan pre-order mulai tanggal peluncuran.
