POSKOTA.CO.ID - Penutupan pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan mulai menimbulkan dampak pada industri teknologi konsumen. OnePlus menjadi salah satu produsen yang terkena imbasnya.
Pada Kamis, 13 November 2025, perusahaan asal China itu resmi memperkenalkan ponsel flagship Android terbarunya, OnePlus 15.
Namun, peluncurannya di pasar Amerika Serikat terpaksa molor karena proses sertifikasi dari Federal Communications Commission (FCC) ikut terhambat.
“Penutupan pemerintah menyebabkan sertifikasi perangkat tertunda,” ujar OnePlus dalam keterangan resmi.
“Karena itu, penjualan OnePlus 15 di AS akan ditangguhkan sampai persetujuan FCC diterbitkan. Saat ini belum bisa dipastikan berapa lama proses tersebut akan berlangsung.”
Meski terganjal di AS, perangkat tersebut tetap tersedia untuk dipesan di sejumlah pasar lain, termasuk Kanada.
Harga awal dipatok US$900 (Rp15,06 juta) untuk varian 256GB/12GB RAM, sedangkan model 512GB dengan RAM lebih besar dibanderol US$1.000 (Rp16,74 juta).
Harga resmi untuk pasar AS masih dapat berubah mengikuti kondisi pasar.
Baca Juga: Berapa Harga OPPO Reno 15 Pro? Cek Bedanya dengan Varian Basic
OnePlus 15 menjadi perangkat pertama di AS yang mengadopsi chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5.
