“Orang tua perlu membersamai anak dan mengarahkan. Yang urgen lagi adalah keteladanan orang tua,” ujarnya.
Haris kemudian membandingkan isu anak yang disebut terkait jaringan terorisme dengan dampak luas judi online yang merusak generasi muda. Menurutnya, perhatian publik harus diberikan secara proporsional. Salah satunya terkait dengan bahaya Judol yang telah menjangkit generasi muda Indonesia.
“Seratus anak yang ‘terekrut’ jaringan terorisme versus ribuan anak yang hancur karena judol, game online, dan semisalnya. Kita perlu proporsional tidak membesarkan sesuatu yang kecil dan mengecilkan sesuatu yang besar,” jelas Haris.
