Polda Metro Jaya Klaim Operasi Zebra 2025 untuk Keselamatan Pengguna Jalan

Senin 17 Nov 2025, 19:29 WIB
Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2025 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin, 17 November 2025. (Sumber: Dok Humas Polda Metro Jaya)

Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2025 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin, 17 November 2025. (Sumber: Dok Humas Polda Metro Jaya)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya resmi menggelar Operasi Zebra Jaya 2025 yang berlangsung selama dua pekan, mulai 17 hingga 30 November 2025.

Operasi tahun ini mengerahkan 2.939 personel gabungan, terdiri dari Polda Metro Jaya, jajaran Polres, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP. Seluruh unsur tersebut disiapkan untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib dan aman menjelang akhir tahun.

"Tujuan utama operasi adalah menurunkan pelanggaran, mengurangi kecelakaan, dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto Eko Purwono, dalam sambutannya saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2025 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin, 17 November 2025.

Menurut Dekananto, data kecelakaan sepanjang Januari hingga Oktober 2025 menyebabkan 600 nyawa melayang, menunjukkan situasi yang perlu menjadi perhatian serius.

Ia juga menyoroti tren perilaku berkendara berbahaya yang belakangan semakin marak. Seperti balapan liar, konvoi tanpa helm, penggunaan knalpot bising, hingga banyaknya pengendara di bawah umur.

"Tindakan-tindakan tersebut bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berpotensi memicu kecelakaan dan tindak kriminal lainnya," kata Dekananto.

Baca Juga: Kendaraan Tanpa Pelat Nomor jadi Sasaran Empuk Operasi Zebra 2025

Karena itu, Dekananto meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan dan respons cepat di lapangan, disertai pola penanganan yang terukur dan terpadu.

Meski aspek penegakan hukum tetap menjadi bagian penting dari operasi, Dekananto mengingatkan agar seluruh personel tetap mengedepankan pendekatan humanis dan edukatif.

“Kita tidak hanya menindak, tapi juga mengedukasi. Kehadiran kita harus memberi rasa aman, bukan rasa takut,” tegas Dekananto.

Selain itu, Dekananto juga memastikan bahwa penindakan tetap dilakukan secara akuntabel melalui optimalisasi ETLE statis dan mobile untuk memantau berbagai jenis pelanggaran.

Ia menginstruksikan para personel untuk bekerja profesional, meningkatkan kehadiran di titik rawan kecelakaan dan kemacetan, serta memperkuat sinergi dengan seluruh instansi pendukung.

“Dengan komitmen bersama, Operasi Zebra 2025 harus memberi hasil nyata dan benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucap Dekananto.


Berita Terkait


News Update