Versatilitas Reijnders terlihat dari kemampuannya bermain sebagai playmaker, bek kiri, hingga bek kanan. Keberadaannya membuat Hodak punya banyak opsi taktik tanpa kehilangan keseimbangan tim.
Kontribusi Besar di ACL Two 2025/2026
Performa Reijnders makin gemilang saat Persib berlaga di ACL Two 2025/2026. Ia menjadi bagian dari kemenangan dramatis 3-2 atas Selangor FC pada 6 November 2025, hasil yang membuat Persib memuncaki klasemen Grup G dengan 10 poin dari empat laga.
Dengan performa solid ini, Persib hanya selangkah lagi menuju 16 besar ACL Two. Tak sedikit yang menilai bahwa kehadiran Reijnders memberikan pengaruh besar terhadap konsistensi permainan Persib musim ini.
Baca Juga: Link Download Pidato Amanat Pembina Upacara Hari Pahlawan 2025, Resmi Kemensos
Dari Eropa ke Asia: Pilihan yang Tepat
Keputusan Reijnders untuk bermain di Indonesia sempat menuai pro dan kontra. Sebagian menilai ia masih layak berkarier di Eropa, namun banyak pula yang melihat langkah ini sebagai bentuk dedikasi untuk berkontribusi lebih bagi sepak bola Indonesia.
Bermain di Persib Bandung memberinya kesempatan untuk beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Asia Tenggara — yang berbeda dari kultur Eropa — serta memperkuat chemistry dengan pemain lokal dan rekan sesama naturalisasi.
Kini, di usia 25 tahun, Reijnders menikmati kariernya di Indonesia. Ia tidak hanya menjadi andalan klub, tapi juga simbol pemain naturalisasi yang berhasil beradaptasi dengan baik di kompetisi lokal.
Dengan performa impresif di liga domestik dan ajang internasional, masa depan Eliano Reijnders tampak cerah. Banyak penggemar berharap ia bisa terus menjaga konsistensi, membantu Persib meraih prestasi, dan menjadi sosok kunci di Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
Perjalanan kariernya menjadi inspirasi bagi pemain muda dan naturalisasi lain: bahwa kesuksesan bukan hanya soal di mana bermain, tapi bagaimana memberi dampak nyata di lapangan.
