"Genteng-genteng rumah atapnya sudah mulai bolong. Ditambah sudah sebanyak 4 kali ular sangat besar masuk ke dalam rumah masuk ke dalam kamar dan tikus-tikus banyak berkeliaran juga," ungkapnya.
Karena sering muncul hewan liar dan masuk ke dalam rumah, saat tidur Acih selalu waswas dan khawatir terjadi sesuatu pada dirinya dan ibunya.
"Dengan kondisi rumah seperti ini hanya bisa pasrah saja," tuturnya.
Memulung untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Acih mencari barang rongsok. Hasil dari memulung, kata Acih, sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan.
"Mulung rongsok penghasilan tidak tentu. Dalam sebulan jika dapat banyak loakan jika ramai hanya Rp10 ribu (per hari). Untuk kebutuhan hidup sehari-hari lebih banyak dibantu para tetangga dan saudara," tuturnya.
Baca Juga: DPRD Minta Pengentasan Kemiskinan di Jakarta Harus Menyentuh Akar Masalah

Untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup ibunya, Acih mulai keluar mencari barang bekas dari pukul 08.00 WIB pulang ke rumah siang.
"Sering kadang kaki terluka sampai terkena pecahan beling atau paku waktu mencari barang bekas," tambahnya
Jika tidak ada yang memberi bantuan, Acih bersama ibunya kadang pernah sampai tidak makan.
"Masih tetap bertahan sampai saat ini karena buat orang tua berbakti. Berharap dari pemerintah dapat memberikan bantuan," tuturnya.
Sementara, Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Pengasinan, Junaedi mengatakan, sejak Naryin, adik Karnah, wafat, tidak ada yang mengurus mereka berdua.
"Rumah yang sekarang ditempati ibu Karnah dibuatkan oleh adiknya bapak Naryin, 68 tahun. Kini Pa Naryin sudah meninggal sehingga sudah tidak ada lagi yang ngurusin," ujar Junaedi.
