Simak Penjelasannya! Siapa 3 Nama dan Arti For Agatha dalam Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta?

Jumat 07 Nov 2025, 17:42 WIB
Potret senjata yang ditemukan dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. (Sumber: X/@NLittlehoop)

Potret senjata yang ditemukan dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. (Sumber: X/@NLittlehoop)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Terjadinya ledakan SMAN 72 Jakarta yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara mengejutkan publik.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 7 November 2025 sekira pukul 12.00 WIB, saat para siswa tengah melangsungkan salat Jumat.

Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMAN 27 Jakarta tersebut.

“Lagi di sisir sama gegana. Ada SOP khusus kita belum tahu asal muasal ledakan dari apa,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budhi Hermanto.

Baca Juga: Densus 88 Belum Pastikan Unsur Terorisme pada Ledakan di SMAN 72

Tertulis 3 Nama di Senjata

Saat melakukan penelusuran pihak kepolisian menemukan senjata laras panjang. Dari senjata tersebut terdapat sebuah tulisan nama-nama serta kalimat mengejutkan seperti “Welcome to Hell (selamat datang di Neraka)” dan “For Agatha”.

Sementara untuk runutan nama, tertulis Brenton Tarrant, Alexandre Bissonette, dan Luca Traini. Lantas siapakah mereka dan apa arti kalimat “For Agatha”?

Dari hasil penelurusan, tiga nama tersebut merupakan pelaku penembakan jamaah muslim di luar negeri.

Brenton Tarrant merupakan pria asal Selandia Baru yang melakukan penembakan di masjid Al Noor dan Linwood Islamic Center pada 15 Maret 2019. Sebanyak 51 jemaah menjadi korban atas insiden tersebut.

Baca Juga: Ledakan di SMAN 27 Jakarta: Polisi Amankan 1 Pelaku, Penyebab Masih Didalami

Brenton melakukan aksinya saat para jamaah sedang melakukan salat Jumat. Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat oleh pengadilan Selandia Baru.

Kemudian, Alexandre Bissonnette yang merupakan warga Kanada dan menjadi pelaku penembakan di masjid yang berada di Quebec pada 29 Januari 2017.

Dalam insiden tersebut, enam jamaah tewas dan melukai belasan orang saat salat malam. Motif Alexandre melakukan penembakan ini diduga dipicu oleh kebencian terhadap imigran dan Muslim.

Selanjutnya, Luca Traini seorang politisi ekstrem sayap kanan Italia melakukan penembakan yang melukai enam orang keturunan Afrika. Motif aksi yang dilakukan oleh Luca ini diduga isu rasial.

Baca Juga: Update dan Kronologi Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading: Korban Dibawa ke RS Islam Cempaka Putih

Sementara tulisan “For Agartha” yang ada di badan senjata diyakini merujuk pada Agartha, sebuah mitos tentang dunia yang ada di dalam perut bumi serta dihuni oleh peradaban yang maju.

Legenda Agartha ini mulai dikenal di Eropa pada abad ke-19 dan digambarkan sebagai peradaban tersembunyi dengan teknologi canggih serta dihuni oleh manusia yang lebih bijak dibanding yang hidup di permukaan bumi.

Mitos ini dipercaya oleh kelompok ekstrem atau penganut teori konspirasi sebagai simbol pencerahan tersembunyi atau kekuatan rahasia.

Adanya tulisan tersebut kini menjadi fokus pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan, karena diduga bisa memberikan petunjuk tentang motif atau pola pikir atas peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta.


Berita Terkait


News Update