Masjid SMAN 72 Jakarta Meledak Saat Salat Jumat, Netizen Ungkap Dugaan Ancaman Bom Sebelumnya

Jumat 07 Nov 2025, 15:57 WIB
Polisi dan TNI perketat pengamanan pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Polisi dan TNI perketat pengamanan pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID - Ledakan dahsyat terjadi di area Masjid SMAN 72 Jakarta Utara tepat saat kegiatan salat Jumat sedang berlangsung.

Suasana yang semula khidmat mendadak berubah menjadi kepanikan luar biasa ketika suara ledakan keras menggema dari dalam masjid, pada Jumat, 7 November 2025.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, beberapa jemaah terlihat berlarian keluar masjid dengan kondisi luka-luka.

Beberapa saksi di lokasi menyebutkan adanya orang tak dikenal yang terlihat masuk ke dalam masjid beberapa saat sebelum ledakan terjadi.

Sosok tersebut disebut bersikap mencurigakan, namun belum sempat ditanyai oleh warga maupun petugas sekolah.

Akibat ledakan tersebut, setidaknya ±50 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Mayoritas korban merupakan siswa SMAN 72 Jakarta yang saat itu sedang melaksanakan salat Jumat bersama guru dan staf sekolah.

“Setidaknya ±50 orang terluka, kebanyakan dari siswa SMAN 72 sendiri, mari doakan untuk yang terbaik,” tulis akun X (Twitter) @RWWReborn yang turut membagikan kabar duka tersebut.

Baca Juga: Kartu Pekerja Jakarta 2025: Ini Manfaat, Syarat, dan Cara Daftar untuk Nikmati Transportasi Gratis

Dugaan Ancaman Bom Sebulan Sebelumnya

Kabar ledakan di SMAN 72 Jakarta ini memunculkan kembali ingatan publik terhadap kasus ancaman bom yang sempat beredar di kawasan Kelapa Gading sebulan sebelumnya.

Akun X @Wongirengj56086 menuliskan, satu bulan lalu, sempat ada pengancaman pengeboman melalui pesan WhatsApp yang ditujukan kepada sebuah sekolah internasional di kawasan tersebut.

“Ada hal menarik terkait kasus terorisme di SMAN 72 Jakarta. Satu bulan sebelumnya sempat terjadi pengancaman pengeboman via WhatsApp terhadap sekolah internasional di kawasan Kelapa Gading,” tulis akun tersebut.

Meski belum dapat dipastikan ada keterkaitan antara dua peristiwa itu, kemiripan lokasi dan waktu membuat publik bertanya-tanya tentang kemungkinan adanya jaringan tertentu yang tengah beraksi di wilayah Jakarta Utara.

Baca Juga: TransJakarta Targetkan 400 Juta Pelanggan di 2025, Ubah Paradigma dari 'Penumpang' Jadi 'Pelanggan'

Polisi dan Densus 88 Lakukan Penyelidikan

Pihak kepolisian segera menutup lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Tim dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turut diterjunkan ke lokasi guna memastikan apakah insiden ini berkaitan dengan tindak terorisme atau tidak.

Juru bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

“Untuk percepatan informasi, terkait spesifik TKP mohon konfirmasi ke Humas Polres atau Polda Metro dulu ya. Hingga saat ini Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak,” ujarnya saat dikonfirmasi.


Berita Terkait


News Update