Wali Kota Tangerang Sachrudin Buka Festival Pintu Air, Lestarikan Sejarah dan Budaya

Kamis 06 Nov 2025, 19:02 WIB
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, saat memberikan sambutan dan membuka acara Festival Pintu Air yang Berlangsung di Taman Ecopark. (Sumber: Dok. Prokopim Kota Tangerang)

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, saat memberikan sambutan dan membuka acara Festival Pintu Air yang Berlangsung di Taman Ecopark. (Sumber: Dok. Prokopim Kota Tangerang)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk pertama kalinya menggelar Festival Pintu Air, sebagai upaya melestarikan sejarah dan budaya kota.

Kegiatan ini berfokus pada Bendung Pasar Baru atau Bendung Pintu Air Sepuluh (Bendung Sangego), ikon bersejarah yang dibangun pada 1929 dan rampung pada 1935.

Festival ini menjadi momentum penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan nilai sejarah, budaya, dan identitas Kota Tangerang yang multietnis dan multikultural.

Dalam sambutannya di Taman Eco Park, Kamis, 6 November 2025, Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menegaskan pentingnya menjaga warisan sejarah dan budaya sebagai bagian dari jati diri dan arah pembangunan kota yang berkelanjutan.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Gelar Rapat Kewilayahan Bulanan, Fokus Hadapi Puncak Musim Hujan

“Kota Tangerang memiliki sejarah dan budaya yang kaya serta berpengaruh bagi wilayah sekitarnya. Bendung Pintu Air Sepuluh merupakan bendungan pertama dan terbesar yang menggunakan konstruksi beton bertulang, dan hingga kini masih berfungsi sebagai warisan penting masa kolonial,” ujar Sachrudin.

Ia menambahkan, bendung tersebut bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol kebanggaan dan daya tarik wisata sejarah serta edukasi bagi masyarakat.

“Festival ini bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga napak tilas sejarah yang mengingatkan kita pada peran penting Pintu Air Sepuluh dalam perjalanan Kota Tangerang,” katanya.

Festival yang berlangsung pada 6-8 November 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan seni tradisional, diskusi sejarah, hingga aksi bersih-bersih sungai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan pelestarian kawasan sekitar bendung.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Ajak NU Jadi Mitra Strategis Pembangunan Daerah

“Melalui festival ini, kami ingin menumbuhkan kecintaan terhadap warisan sejarah dan budaya sebagai kekuatan membangun Kota Tangerang yang maju, berkarakter, dan berdaya tarik,” ungkap Sachrudin.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga dan melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Kota Tangerang.

“Mari kita rawat bersama khazanah sejarah dan budaya Kota Tangerang yang multietnis dan multikultural. Inilah identitas khas yang menjadi kebanggaan dan daya tarik bagi masyarakat lokal, nasional, hingga mancanegara,” tutupnya. (ruh)


Berita Terkait


News Update