POSKOTA.CO.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menunjukkan pergerakan yang berbeda di dua saluran penjualan resmi pada hari ini, Senin.
Sementara harga di Pegadaian tercatat stabil, harga di Butik Emas Logam Mulia justru mengalami koreksi penurunan. Di Pegadaian, harga jual emas Antam 24 karat untuk ukuran 1 gram bertahan di level Rp2.519.000.
Sementara itu, harga buyback emas atau pembelian kembali oleh Pegadaian untuk ukuran yang sama berada di Rp2.235.000 per gram. Kestabilan ini juga terlihat pada pecahan lainnya, dengan harga jual 0,5 gram di Rp1.315.000 dan buyback di Rp1.117.000.
Sebaliknya, harga emas di gerai Logam Mulia, Pulogadung, melaporkan penurunan. Harga jual emas Antam per gram tercatat Rp2.278.000, turun Rp12.000 dari posisi sebelumnya. Di sisi yang sama, harga buyback juga terkoreksi menjadi Rp2.143.000 per gram.
Baca Juga: Untung dan Aman! Ini 7 Tips untuk Investasi Emas di 2025
Perbedaan Harga dan Implikasinya bagi Investor
Perbedaan harga antara Pegadaian dan Butik Logam Mulia adalah hal yang wajar, mengingat mekanisme dan kebijakan markup harga di setiap saluran distribusi bisa berbeda.
Selisih yang signifikan antara harga jual dan buyback di kedua tempat, yang dikenal sebagai 'spread', menjadi pertimbangan penting bagi investor.
"Spread antara harga jual dan beli kembali adalah biaya transaksi implisit yang harus diperhitungkan investor. Emas fisik cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, di mana apresiasi harganya diharapkan dapat menutupi selisih ini," jelas seorang analis pasar logam mulia yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Update 2 November 2025: Harga Emas Perhiasan Menguat, Emas 24K Tembus Rp2,3 Juta per Gram
Ketahanan Emas di Tengah Gejolak Pasar
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas pasar keuangan, emas fisik tetap menjadi andalan bagi investor ritel Indonesia sebagai instrumen lindung nilai (hedging). Karakteristiknya yang cenderung stabil dan tahan terhadap inflasi menjadikannya 'safe haven' atau pelabuhan yang aman.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat minat yang konsisten terhadap emas batangan. Aset ini dipandang sebagai penyimpan nilai yang nyata, terutama di saat mata uang berfluktuasi," tambah analis tersebut.
