Kenali Fungsi Roller Motor Matic dan Ciri-Ciri Harus Diganti

Senin 03 Nov 2025, 17:26 WIB
Roller motor matic berperan penting dalam sistem CVT dan akselerasi kendaraan. (Sumber: Dok. Suzuki Indonesia)

Roller motor matic berperan penting dalam sistem CVT dan akselerasi kendaraan. (Sumber: Dok. Suzuki Indonesia)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komponen kecil pada motor matic ini sering kali tidak diperhatikan pengendara, termasuk roller. Berukuran kecil, komponen tersebut berpengaruh besar terhadap performa motor matic.

Roller adalah bagian utama dari sistem Continuously Variable Transmission (CVT) untuk mengatur rasio transmisi agar motor dapat berakselerasi secara halus. Jika roller mulai aus atau rusak, bukan hanya akselerasi yang terganggu, tetapi juga kenyamanan dan efisiensi bahan bakar bisa menurun.

Dilansir dari Suzuki, berikut peran roller dalam sistem CVT motor matic:

  1. Tentukan Akselerasi Motor

Respons motor saat gas dibuka sangat bergantung pada bobot roller. Roller yang lebih ringan membuat akselerasi lebih cepat dan responsif, cocok untuk berkendara di dalam kota. Sebaliknya, roller yang berat membuat akselerasi lebih lambat, namun stabil di kecepatan tinggi.

Baca Juga: Chery Bangun Fasilitas Produksi Baru di Indonesia, Proses Dilakukan Bertahap

  1. Atur Diameter Pulley

Perubahan diameter pulley dikendalikan oleh roller. Diameter ini memengaruhi panjang sabuk atau v-belt, yang menentukan bagaimana motor berpindah dari kondisi diam ke kecepatan tinggi.

  1. Pastikan Pergerakan Variator Tetap Halus

Roller juga berfungsi sebagai bantalan bagi variator, komponen utama transmisi motor matic. Bila roller bergerak tidak mulus, variator ikut tersendat dan menyebabkan motor terasa tersentak atau tidak stabil saat dikendarai.

Tanda Roller Motor Mulai Aus

Roller yang aus perlu segera diganti agar tidak merusak komponen lain di sistem CVT. Berikut beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai:

  1. Akselerasi Terasa Berat

Jika motor terasa berat saat digas, bisa jadi roller sudah tidak berfungsi optimal dalam mengatur rasio transmisi. Akibatnya, tenaga mesin tidak tersalur dengan baik ke roda.

  1. Muncul Getaran Saat Menarik Gas

Getaran pada motor saat gas dibuka biasanya menandakan roller sudah tidak seimbang atau bentuknya tidak lagi bulat sempurna.

  1. Terdengar Suara Dengung

Suara mendengung atau berisik dari area CVT menandakan roller sudah bergeser dari posisinya atau pergerakannya tidak lagi presisi.

  1. Bahan Bakar Lebih Boros

Roller yang rusak membuat mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama. Dampaknya, konsumsi bahan bakar meningkat.

  1. Pulley dan V-Belt Cepat Aus

Ketidakseimbangan roller bisa menimbulkan tekanan tidak merata pada v-belt dan pulley, sehingga kedua komponen itu cepat aus dan perlu diganti lebih cepat dari seharusnya.

  1. Mesin Cepat Panas

Ketika akselerasi tersendat, mesin bekerja lebih berat. Kondisi ini dapat meningkatkan suhu mesin dan memperpendek umur pakai komponen lainnya.

  1. Sulit Menanjak

Roller yang aus membuat sistem transmisi tidak mampu menyalurkan tenaga optimal. Akibatnya, motor terasa kehilangan tenaga saat melewati tanjakan.


Berita Terkait


News Update