Masih BAB di Kali, Warga Palmerah Tantang Wajah Modern Jakarta

Sabtu 01 Nov 2025, 12:43 WIB
Lokasi di RW 13, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, yang masih menjadi tempat BAB warga. (Sumber: Istimewa)

Lokasi di RW 13, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, yang masih menjadi tempat BAB warga. (Sumber: Istimewa)

PALMERAH, POSKOTA.CO.ID — Di tengah pesatnya pembangunan Jakarta, masih ada warga yang buang air besar sembarangan di aliran kali. Fenomena itu ditemukan di RT 07 RW 13, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Di kawasan tersebut, sejumlah warga memanfaatkan celah gang di Jalan Inspeksi yang tepat di atas aliran kali untuk BAB.

Wakil Camat Palmerah, Pangestu Aji, membenarkan persoalan minimnya septic tank di beberapa wilayah Palmerah.

“Memang di Palmerah ini masih banyak yang belum punya septic tank. Kemarin itu kami bersama lima kelurahan, kecuali Kelurahan Palmerah karena dia sudah lebih dulu, baru saja deklarasi bebas buang air besar sembarangan,” ujar Pangestu Aji saat dikonfirmasi, Sabtu 1 November 2025.

Baca Juga: Masih Diperiksa, Status Hukum Onadio Leonardo Belum Jelas

Menurutnya, masalah ini bukan hanya terjadi di Palmerah, tetapi juga seluruh kecamatan di Jakarta, karena tidak semua warga memiliki septic tank di rumahnya. Bahkan masih ada pemilik kontrakan yang mengabaikan penyediaan fasilitas sanitasi layak bagi penghuni.

Pangestu menjelaskan deklarasi bebas BAB sembarangan kini dapat dilakukan lebih awal berdasarkan kebijakan terbaru Kementerian Kesehatan. Namun ada syarat yang harus dipenuhi. “Sekarang deklarasi dulu, tapi lima tahun ke depan semuanya harus sudah punya septic tank. Kalau tidak, deklarasi itu bisa dibatalkan,” jelasnya.

Ia menerangkan, pembangunan septic tank sebagian besar menjadi tanggung jawab warga.

Namun pemerintah tetap membuka peluang dukungan melalui kolaborasi dengan BUMD maupun program lintas sektor.

Baca Juga: Lapak Barang Bekas di Cipayung Depok Terbakar Misterius

“Awalnya memang dari warga sendiri, tapi biasanya ada juga bantuan dari BUMD atau pihak lainnya. Yang penting ada komitmen dulu dari warga, RT, dan RW,” katanya.


Berita Terkait


News Update