Syaifullah juga menilai bahwa penanganan harus dilakukan dua arah: pembinaan dan ketegasan aparat. Ia menyarankan agar anak-anak muda yang sering terlibat tawuran diberikan pembinaan berbasis disiplin, misalnya melalui pendidikan semi-militer, agar mereka belajar tanggung jawab dan disiplin.
Baca Juga: Polsek Tebet Dukung Penuh Program Kampung Redam di Manggarai
“Masukin aja ke barak militer, didik di sana. Dapet pendidikan gratis juga. Masalahnya mereka itu begadang, ngerokok, minum, itu yang memicu semua. Kalau nggak dibina dari sekarang, generasi kita yang rugi,” tegas Syaifullah.
Meski begitu, Syaifullah tetap memberikan dukungan penuh terhadap langkah Kemenkumham Jakarta meluncurkan program Kampung Redam. Ia berharap program tersebut tidak berhenti pada tataran konsep atau seremoni, tetapi benar-benar dijalankan secara berkelanjutan dan melibatkan warga lokal dalam setiap tahapannya.
“Kalau programnya dijalankan pelan-pelan dan muspika mau turun langsung, pasti bisa. Tapi yang penting jangan cuma dari atas. Harus dari bawah, dari warga sendiri,” ucap Syaifullah.
