JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta segera menuntaskan pengerukan saluran drainase di 13 sungai utama di ibu kota.
“Mulai November, kami akan lakukan pengerukan saluran drainase prioritas di 13 sungai utama, dengan target 80% selesai sebelum musim hujan puncak,” kata Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim kepada Poskota, Jumat, 10 Oktober 2025.
Sebanyak anggaran Rp1,2 triliun dialokasikan untuk program normalisasi 300 km drainase. Proyek itu dikerjakan sejak Januari 2025. Berdasarkan simulasi internal, langkah ini terbukti mengurangi volume genangan hingga 40 persen.
"Kerja sama dengan Kementerian PUPR untuk tanggul laut pantai utara, yang telah mengurangi banjir rob sepanjang Oktober 2025," ujarnya.
Baca Juga: Meski Sering Banjir, Warga Kebon Pala Tanah Rendah Was-Was Fenomena La Nina
Dari total 6.500 km, sekitar 70 persen drainase di saluran utama sudah dibersihkan. Sementara itu, 1.000 km drainse di Jakarta Utara dan Selatan telah diintegrasikan dengan sensor Internet of Things (IOT) guna mendeteksi penyumbatan lebih awal.
"Ini semua didukung anggaran operasional Rp800 miliar, memastikan ketahanan terhadap curah hujan ekstrem hingga 200 mm/hari," ucapnya.
Di samping itu, 300 unit pompa air permanen dan 150 mobile sudah dicek serta diuji coba dengan kapasitas total 1,2 juta liter per menit. Tambahan 50 unit mobile akan ditempatkan di wilayah rawan seperti Pluit dan Ciliwung pada akhir Oktober.
Sementara itu, 12 waduk (termasuk Ciliwung-Campaka) dipantau penuh selama 24 jam, dengan volume penampungan 150 juta m³.
Baca Juga: Ada Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Utara Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob
"Pengecekan rutin memastikan pintu air seperti Manggarai berfungsi optimal, didukung generator cadangan untuk menghindari kegagalan listrik," katanya.